Connect with us

Info Regional

Bina Warga Untuk Manfaatkan Tanah Hasil Redistribusi, Kementerian ATR/BPN Menggandeng BUMN Serta Swasta

Published

on

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) [sinpo]
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) [sinpo]

Cianjur, Bindo.id – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjalin kolaborasi bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Agree Telkom, dan Agroobot untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat tanah hasil redistribusi.

Hal ini ditandai dengan adanya kunjungan Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kampung Ciguntur, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Minggu (21/4/2024).

AHY menyebutkan di tahun 2016, terjadi konflik Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan yang masa berlakunya telah habis.

Di tahun 2022, Kementerian ATR/BPN mengadakan penataan aset yang menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) Reforma Agraria.

“Di sini pernah terjadi konflik tanah, kemudian setelah dimediasi dan diselesaikan, maka dilakukan yang namanya redistribusi tanah terhadap kurang lebih 1.500 warga,” tutur AHY.

Supaya tanah yang diterima warga dari hasil redistribusi itu dapat bermanfaat, Kementerian ATR/BPN bersama dengan BUMN dan swasta membina masyarakat untuk melakukan bertani asparagus.

Peran PLN yakni memberi akses permodalan bagi para petani. Sedangkan peran Agree Telkom serta Agroboot Bangun Nusantara yakni menciptakan ekosistem bisnis pertanian asparagus.

Ekosistem bisnis ini dimulai dari penyediaan bibit asparagus bahkan penyediaan pasar untuk melakukan penjualan asparagus.

AHY bersama sejumlah jajaran juga tampak menanam bibit asparagus secara langsung.

Di kesempatan ini, AHY juga menyerahkan 11 sertifikat aset PLN yang ada di Provinsi Jawa Barat.

Ini sebagai usaha untuk memberikan perlindungan pada tanah-tanah perusahaan dari konflik.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Baca Juga  4 Tahun Transformasi BUMN, Pelindo Solusi Logistik Genjot Terobosan Baru untuk Indonesia Maju