Connect with us

Ekonomi

Upaya Kemenhub Wujudkan Konektivitas Di Indonesia Timur Lewat Transportasi Laut

Published

on

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi [antara]
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi [antara]

Jakarta, Bindo.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memiliki komitmen untuk memajukan konektivitas di wilayah timur Indonesia lewat pengembangan transportasi laut supaya kesejahteraan masyarakat kepulauan dapat meningkat.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi menuturkan sejumlah infrastruktur telah direncakanan maupun sedang dibangun.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus memperjuangkan peningkatan konektivitas di wilayah timur Indonesia melalui transportasi laut. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi sejumlah tantangan infrastruktur yang harus diatasi,” tuturnya pada keterangan tertulis, Minggu (28/4/2024).

Akan tetapi ada sejumlah tantangan utama yang dihadapi yakni keterbatasan fasilitas di sejumlah Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan di antaranya Wilker Pelabuhan Lirang, Wilker Pelabuhan Luang, serta Wilker Pelabuhan Mahaleta.

Dirinya menjelaskan Wilker Pelabuhan Lirang menghadapi kendala di alur masuk yang sempit serta arus yang tak menentu.

“Pendangkalan alur masuk menjadi masalah serius, sehingga membatasi kapal dengan draft di atas 2 meter untuk berlabuh,” ujarnya.

Padahal sudah dilaksanakan pengerukan di tahun 2017 namun pendangkalan kembali terjadi bahkan mengakibatkan kapal harus berlabuh serta mengadakan aktivitas turun-naik penumpang maupun bongkar-muat barang dengan jarak yang cukup jauh dari Dermaga Lirang.

Sedangkan permasalahan pada Wilker Pelabuhan Luang yang digunakan sebagai tempat singgah kapal perintis, kegiatan turun-naik penumpang serta bongkar muat barang dilaksanakan dengan jarak yang jauh bahkan mencapai sekitar 10 kilometer dari tepi Pulau Luang.

Sejumlah kapal yang singgah di pelabuhan tersebut yakni kapal perintis seperti KM Sabuk Nusantara 71, KM Sabuk Nusantara 87, KM Sabuk Nusantara 28, serta KM Lintas Bahari Indonesia.

“Namun saat ini pra studi kelayakan telah dilakukan pada tahun anggaran 2022 untuk memperbaiki kondisi ini,” ujarnya.

Wilker Pelabuhan Mahaleta juga menghadapi tantangan yang sama sebab adanya kerusakan berat di salah satu segmen dermaga maupun causeway. Hal itulah yang menjadi penghambat operasional pelabuhan.

Baca Juga  Menhub: Optimalkan Digitalisasi Layanan Kepelabuhanan

“Pembangunan dan rehabilitasi sudah direncanakan pada tahun anggaran 2025 untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan kapal serta pelabuhan, menggunakan sumber dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),” ujarnya.

Antoni menerangkan upaya ini tujuannya yakni untuk memastikan keselamatan serta keamanan pelayaran di Wilayah Kerja Pelabuhan Lirang maupun Wilayah Kerja Pelabuhan Luang.

“Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tujuan ini dapat tercapai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan wilayah tersebut,” tuturnya.

Kementerian Perhubungan terus melakukan pengawalan serta mempercepat langkah-langkah strategis ini demi memberikan dampak positif yang lebih besar untuk masyarakat kepulauan maupun ekonomi nasional.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion