Connect with us

Peristiwa

Dua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Dampak Dari Kebakaran

Published

on

Tangkap layar rekaman CCTV terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang ada di Gunung Rinjani, Jumat (4/8/2023) [tribunnews]
Tangkap layar rekaman CCTV terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang ada di Gunung Rinjani, Jumat (4/8/2023) [tribunnews]

Lombok Tengah, Bindo.id – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melakukan penutupan dua jalur pendakian yaitu Aik Berik dan Tetebatu.

Penutupan dia jalur pendakian ini disebabkan kebakaran di jalur tersebut meluas.

Penutupan jalur pendakian dimulai pada hari Senin (7/8/2023) tertulis pada Surat Keputusan Nomor: PG.1158/T.39/TU/KSA/8/2023.

Kepala Balai TNGR Dedy Asriadi menuturkan penutupan jalur pendakian Aik Berik dan Tetebatu dilaksanakan sampai batas waktu yang tak ditentukan.

Penutupan akan berlangsung sampai kondisinya aman untuk aktivitas pendakian.

Jalur pendakian Aik Berik lokasinya berada di Desa Aik Berik, Batukliang Utara, Lombok Tengah.

Sedangkan jalur pendakian Tetebatu lokasinya berada di Desa Tetebatu, Sikur, Lombok Timur.

Gunung Rinjani mempuyai beberapa jalur pendakian lainnya, diantaranya jalur Torean, Senaru, serta Sembalun.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Balai TNGR Dwi Pangestu menuturkan penutupan kedua jalur pendakian tersebut terutama untuk wisatawan yang akan melakukan wisata di Gunung Rinjani.

Dirinya menyebutkan bagi yang terlanjur mendaftar melalui kedua jalur tersebut yakni Aik Berik dan Tetebatu, akan dialihkan ke jalur yang lainnya.

Mereka akan dialihkan dijalur Sembalun, Senaru, dan Torean.

Pemadaman Kebakaran Dilanjutkan

Dwi Pangestu menuturkan sampai hari Senin (7/8/2023) petugas gabungan yang berasal dari Balai TNGR, polisi, dan tentara masih melakukan upaya untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di Gunung Rinjani.

Tim gabungan berjumlah 18 personel yang terdiri dari 3 kelompok.

“Pemadaman hari ini (Senin) masih kami lakukan,” ujar Dwi.

Dwi menyebutkan bahwa tim ada yang naik dari jalur Aik Berik dan Tetebatu.

Tim gabungan itu masih memakai peralatan seadaanya untuk memadamkan api di titik yang dapat dijangkau.

Api Sulit Dipadamkan Sebab Angin Kencang

Dwi menuturkan adanya angin yang berhembus kencang menyebabkan api sulit dipadamkan.

Baca Juga  Kebakaran Terjadi di Cakung - Jakarta Timur, Sejumlah Warga Kehilangan Tempat Tinggal

Bahkan, kondisi ini menyebabkan titik api justru bertambah.

Awalnya ada 4 titik api, namun pada hari Senin, muncul lagi titik api baru yang berlokasi di jalur Tetebatu.

Berdasarkan hasil pantauan kamera pengawas (CCTV), api juga terus merembet sampai ke sisi kiri dan kanan jalur pendakian yang ada di Aik Berik dengan ketinggian 2.400 meter di atas permukaan air laut (MDPL).

“Api susah padam,” ujar Dwi.

Kebakaran berawal dari jalur Aik Berik.

Kebakaran terjadi sejak Jumat pagi (4/8/2023).

Saat itu, berdasarkan hasil pemantauan api berada di 8.442740°S dan 116.388820°E, 2.100-2.600 MDPL.

Polisi Melakukan Olah TKP

Dwi Pangestu menuturkan Balai TNGR, anggota Polres Lombok Tengah, dan tentara masih melakukan penyelidikan tentang penyebab terjadinya kebakaran.

Dilansir dari detikcom, Polres Lombok Tengah juga sudah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dwi menyebutkan bahwa tak menutup kemungkinan terjadinya kebakaran tersebut akibat dari kelalaian manusia.

Sebab titik api lokasinya ada di sisi jalur pendakian.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion