Connect with us

Ekonomi

Percepat Masa Tanam Padi Demi Atasi Kelangkaan Beras

Published

on

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman [jawapos]

Jakarta, Bindo.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuturkan pihaknya akan mendorong peningkatan produksi dengan cara mempercepat untuk melakukan penanaman padi.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan beras yang ada di pasaran.

Dirinya menuturkam percepatan masa tanam tersebut dilaksanakan di sejumlah wilayah lumbung padi Indonesia yang berlokasi di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.

Lokasi percepatan masa tanam ini diantaranya Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, serta Nusa Tenggara Barat (NTB).

Andi mengungkapkan hal ini saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).

“Sekarang ini kita mempercepat tanam di Pulau Jawa karena produksi di Pulau Jawa, (dan) Lampung 70 persen produksi ada di sana. Kami (juga) baru pulang dari Jateng jadi kita melakukan percepatan tanam di Jateng, Jatim, Jabar. Di Luar Jawa, (yaitu) Lampung, Sumsel, Sumut, Sulsel, NTB. Jadi kita fokus pada lumbung padi Indonesia,” ujar Amran, Selasa (14/2/2024).

Amran menyebutkan pemerintah telah berusaha untuk melakukan penanaman padi minimal 1 juta hektar mulai Desember 2023.

Sejauh ini, realisasi tanam sering melebihi 1 juta hektar.

Rinciannya yakni 1,5 juta hektar pada Desember 2023 serta 1,7 juta hektar pada bulan Januari 2024.

Harapannya pada bulan Februari 2024, luas tanam padi akan mencapai 1,5 juta hektar.

Program ini diharapkan dapat memproduksi beras hingga 5-8 juta ton per hektare saat masa panen mendatang.

“Mudah-mudahan bisa produksi 5-8 ton per hektar. Yang bisa menyelesaikan menekan harga turun adalah produksi. Kalau produksi sinergis harga bisa stabil ke depan,” ujar Amran

Upaya untuk melaksanakan percepatan, pihaknya akan memanfaatkan aliran sungai untuk melakukan pengairan sawah di Pulau Jawa.

Baca Juga  KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi Bansos Beras PKH di Kemensos

Aliran air yang ada di sungai ini akan dipompa supaya bisa mengalir ke sawah-sawah. Cara ini diharapkan mampu menghasilkan panen yang baik.

Melakukan optimalisasi lahan rawa yang tadinya hanya dapat 1 kali tanam kini menjadi 2-3 kali tanam padi.

Pada sisi lain, pihaknya akan memberi insentif benih gratis bagi para petani yang ingin memperluas tanam padi.

“Yang keempat adalah pupuk tambahan dari bapak presiden, nilainya Rp 14 triliun. Itu lah yang kita lakukan meningkatkan produksi,” ujar Amran.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion