Connect with us

Seni dan Budaya

Reog Ponorogo Diusulkan Pemerintah RI Jadi Warisan Budaya Tak Benda Ke UNESCO

Published

on

Reog Ponorogo [liputan6]
Reog Ponorogo [liputan6]

Jakarta, Bindo.id – Pemerintah Indonesia mengusulkan agar Reog Ponogoro menjadi warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO.

UNESCO akan menggelar sidang tentang usulan Reog Ponorogo tersebut di tahun depan.

“Sudah bisa dipastikan kita usulkan salah satu, agenda tahunan, tahun depan, sidang tahun depan,” tutur Menko PMK Muhadjir Effendy di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).

“Jadi sudah akan dibahas oleh UNESCO tahun depan,” imbuhnya.

Muhadjir menuturkan pemerintah daerah sudah lama menginisiasikan agar Reog Ponogoro menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO.

Dirinya menyebutkan saat ini hal itu sedang dalam proses persidangan.

“Sekarang sedang dalam proses. Waiting list nomor 39,” tuturnya.

Pihaknya berupaya untuk memberi semacam legitimasi, bahwa Reog Ponorogo memang layak ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO.

Muhadjir menutuekan bahwa pemerintah daerah juga sudah berupaya untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan UNESCO.

Syarat tersebut salah satunya yakni pemakaian kulit kambing dan bukan kulit harimau di topeng Reog yang berbentuk kepala harimau.

Reog Ponorogo tingkat nasional sudah. diakui.

“Berbagai macam rintangan sudah kita selesaikan. Termasuk persyaratan-persyaratan yang tersisa yang diminta UNESCO,” ujarya.

Muhadjir menuturkan saat ini hanya tinggal menanti peresmian saja.

Dirinya berharap Reog Ponogoro bisa segera ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda.

Penetapan Reog Ponorogo ini tinggal menanti waiting list.

“Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama, UNESCO bisa menetapkan Reog sebagai warisan budaya tak benda,” ujarnya.

Muhadjir menuturkan tentang informasi Malaysia yang mengklaim Reog Ponogoro, dirinya menyebutkan pemerintah Malaysia sudah mengadakan klarifikasi bahwa hal itu tak benar.

“Termasuk persoalan eksistensi dengan negara tetangga, yang kemarin diisukan Malaysia melakukan klaim,” ujarnya.

Hal itu sudah dijawab oleh pemerintah Malaysia, bahwa Malaysia tak mengklaim Reog ini menjadi warisan budaya tak benda dari Malaysia.

Baca Juga  Menparekraf Dukung Pengajuan Salatiga Sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO

Muhadjir menuturkan di Malaysia juga ada perkumpulan Reog. Tak hanya di Malaysia saja, di Eropa juga ada komunitas Reog Ponorogo.

Dia menyebutkan Reog ini memang telah terbukti sumbernya berasal dari Ponorogo,

“Kalau di Malaysia ada Reog, itu kebetulan ada orang Ponorogo yang kemudian hias pora di sana. Bahkan di Eropa sudah ada komunitas Reog di sana,” ujarnya.

“Jadi kita juga buka ruang yang luas kerjasama negara lain, kita ini berhimpitan sekali warna budayanya dengan Filipina, Thailand, Malaysia,” ungkapnya, dilansir dari detikcom.

Saat ini Dirjen Kebudayaan sudah mulai melakukan pendataan warisan-warisan budaya yang dapat diusulkan.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion