Connect with us

Transportasi

Minat Masyarakat Naik, Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester 1 Tahun 2025

Published

on

Foto istimewa

JAKARTA (Bindo.id) – KAI Group melalui PT KCIC mencatat lonjakan volume penumpang Kereta Cepat Whoosh sepanjang Januari–Juni 2025.

Sebanyak 2.936.599 penumpang telah dilayani selama periode ini, meningkat sekitar 10% dibandingkan semester pertama 2024 yang mencapai 2.668.894 penumpang.

Peningkatan ini didorong oleh tingginya mobilitas masyarakat pada momen libur nasional seperti Idulfitri, libur sekolah, dan Tahun Baru Islam.

“Peningkatan ini turut dipengaruhi oleh sejumlah momen libur nasional seperti Idulfitri, libur sekolah, dan Tahun Baru Islam yang mendorong lonjakan signifikan volume harian,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Kamis (3/7/2025).

Rata-rata penumpang pada periode puncak mencapai 24.000–25.000 orang per hari, dengan angka tertinggi terjadi pada 27 Juni 2025, yaitu sebanyak 26.770 penumpang dalam satu hari.

Whoosh resmi beroperasi secara komersial sejak Oktober 2023, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat dengan kecepatan hingga 350 km/jam. Sejak awal beroperasi sampai dengan Juni 2025, Layanan Kereta Cepat Whoosh telah melayani lebih dari 10 juta penumpang.

Capaian ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk dukungan pemerintah pusat dan daerah, pemegang saham, serta mitra pembangunan. Kontribusi integrasi dengan moda lainnnya seperti fasilitas kereta api feeder, integrasi dengan LRT Jabodebek, layanan bus, dan taksi juga berperan besar dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Selain itu, keberhasilan operasional Whoosh turut mencerminkan keberhasilan alih teknologi ke tenaga kerja nasional. Seluruh aspek pengoperasian kini telah dijalankan sepenuhnya oleh SDM Indonesia, menandai kemajuan nyata dalam penguasaan teknologi tinggi di sektor transportasi.

Dari sisi lingkungan, hasil studi dari Pusat Polar Universitas Indonesia menunjukkan bahwa emisi karbon Whoosh hanya 6,9 gram CO₂ per penumpang-kilometer, jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi yang mencapai 12,7 gram CO₂. Dengan demikian, Whoosh berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 54% dan menekan potensi kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas sebesar Rp2,91 miliar per tahun.

Baca Juga  Liburan Akhir Tahun Makin Seru, KAI Sediakan 35.000 Tiket Promo 12.12

Anne mengatakan capaian ini menjadi tonggak penting dalam transformasi transportasi nasional.

“Pencapaian Whoosh ini adalah simbol kemajuan Indonesia dalam menghadirkan transportasi modern yang ramah lingkungan dan berstandar internasional. Ini membuktikan bahwa kita mampu melakukan lompatan besar untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat,” pungkas Anne.(bas)

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion