Connect with us

Info Regional

Cegah Banjir Di Pantura Jawa, Giant Sea Wall Jadi Solusi Jangka Panjang

Published

on

Ilustrasi pembuatan tanggul laut [voi]

Jakarta, Bindo.id – Saat kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu hari Rabu (24/01), Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau dari dekat dampak dari degradasi lingkungan serta penanganan banjir rob yang terjadi di salah satu bagian kawasan pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Lokasinya berada di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.

“Kunjungan kali ini, tadi sebelum ke sini, mengunjungi bendungan-bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR di Desa Eretan untuk menanggulangi akibat banjir rob,” ujar Airlangga pada keterangan tertulis Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (24/1/2024)

Dirinya menuturkan bahwa pembangunan bendungan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Sebab saat dirinya dalam perjalanan, ada sejumlah rumah yang tak ditinggali serta ada yang ditinggali.

Oleh sebab itu, kata Airlangga, Pemerintah membangun bendungan sekaligus ke depannya akan membentuk polder-polder supaya air yang masuk dapat disedot keluar.

Saat memitigasi risiko bencana yang ada di sepanjang pesisir Pantura Jawa, Pemerintah mengadakan intervensi lewat beberapa kebijakan strategis yang komprehensif.

Salah satu kebijakannya yaitu pembangunan tanggul pengaman pantai maupun sungai.

Selain itu juga pembangunan sistem polder serta pompa di wilayah utara Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang juga jadi salah satu bagian Proyek Strategis Nasional.

Pemerintah juga akan melaksanakan pembangunan Major Project Pengaman Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa.

Kelima kota tersebut yaitu Jabodetabek, Cirebon Raya, Kedungsepur, Petanglong, serta Gerbang kertosusila.

Pemerintah melakukan pembangunan diantaranya penyediaan akses air minum perpipaan, pemantauan penurunan tanah dan kualitas air, pembangunan tanggul pantai, maupun pengolahan air limbah.

Sebagai solusi jangka panjangnya, Pemerintah sudah mempersiapkan konsep pembangunan Giant Sea Wall.

Salah satu Giant Sea Wall ini berlokasi di Jalan Tol Semarang – Demak.

Baca Juga  Pemerintah Gratiskan Pajak Pembelian Rumah Di Bawah Rp 2 M

Giant Sea Wall tak hanya memiliki peran sebagai:

  • bangunan pelindung
  • sarana konservasi lingkungan kelautan
  • perbaikan kehidupan masyarakat
  • peningkatan penyediaan sanitasi
  • air bersih
  • konektivitas dan aksesibilitas
  • penciptaan lapangan kerja
  • penataan kawasan yang lebih adaptif dan inklusif.

Saat melakukan peninjauan, Airlangga melihat secara langsung lokasi struktur pemecah gelombang serta tanggul pantai yang ada di Desa Eretan Kulon.

Bangunan tanggul ini sifatnya hanya sementara untuk menjaga supaya garis pantai tak mengalami kemunduran kembali yang disebabkan oleh abrasi.

Desa Eretan Kulon menjadi salah satu desa yang terkena dampak langsung dari degradasi lingkungan serta perubahan iklim.

Daerah ini mengalami penurunan muka tanah, kenaikan permukaan laut, serta abrasi pantai.

Masyarakat Desa Eretan Kulon juga sangat terkena dampak terjadinya banjir rob.

Banjir rob ini bahkan tingginya pernah mencapai 1 meter.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion