Ekonomi
Purbaya Kritik Tarif Cukai, Saham 3 Emiten Rokok Menguat
![Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa kritisi cukai rokok, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), serta PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) menguat [independenmedia]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/09/Menkeu-Purbaya-Yudhi-Sadewa-kritisi-cukai-rokok-1f9bab46.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Pembukaan perdagangan hari ini, Senin (22/9/2025) tampak beberapa emiten rokok menguat.
Setidaknya terdata ada 3 emiten rokok yang menguat, yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), serta PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).
Hal ini terjadi setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan kritik twntang besaran cukai rokok. Ia juga akan berkunjung ke sejumlah pabrik.
Purbaya mengaku kaget saat pertama kali menjabat menjadi menteri keuangan per Senin (8/9). Dirinya merasa heran sebab saat ini rata-rata tarif cukai rokok tembus 57%.
Dari data perdagangan RTI Business, Gudang Garam menguat sampai 13,99% ke harga Rp 12.425 per lembar saham. Volume transaksi GGRM terdata mencapai 7,74 juta dengan nilai transaksi sebanyak Rp 94,69 miliar pada awal perdagangan.
GGRM terdata menguat 13,18% pada perdagangan 6 bulan terakhir walaupun terkoreksi sepanjang 2025 sebanyak 6,21%.
GGRM juga melakukan pendataan pada tren net foreign buy atau aksi beli bersih investor asing senilai Rp 39,24 miliar sepanjang tahun ini.
Selanjutnya HM Sampoerna terdata menguat 13,74% ke harga Rp 745 per lembar saham. Volume transaksi HMSP terdata sebesar 299,48 juta dengan nilai transaksi senilai Rp 220,04 miliar.
HMSP mendata pergerakan saham yang optimis di sepanjang tahun ini dengan penguatan sebayak 17,32%. Tren net foreign buy sebanyak Rp 20,83 miliar di sepanjang tahun 2025.
Sedangkan Wismilak Inti Makmur, terdata menguat 12% ke harga Rp 1.120 per lembar saham. Volume perdagangan WIIM terdata ada 52,54 juta dengan nilai transaksi sebanyak Rp 58,14 miliar.
WIIM terdata menguat 13,18% pada perdagangan 6 bulan terakhir, meskipun tercatat tren melemah di sepanjang perdagangan 2025 sebanyak 6,21%.
Tren net foreign buy sebanyak Rp 39,24 miliar juga terdata WIIM.
Purbaya Sampaikan Kritik Besaran Cukai Rokok
Purbaya sebelumnya sempat membahas tentang kinerja industri rokok yang turun. Ia menuturkan akan segera berkunjung ke Jawa Timur agar bisa melihat secara langsung kondisi industri rokok.
Dirinya berjanji akan mencari cara untuk melindungi para pengusaha rokok lokal beserta tenaga kerjanya. Salah satunya ada kaitannya dengan tarif cukai.
Purbaya mengaku kaget saat pertama kali menjabat menjadi menteri keuangan per Senin (8/9). Dirinya heran sebab saat ini rata-rata tarif cukai rokok mencapai 57%.
Menurutnya, ada kebijakan yang aneh pada urusan cukai rokok, sebab tarif tinggi. Purbaya paham tarif cukai sengaja dibuat tinggi agar menekan jumlah perokok.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion