Connect with us

Transportasi

Subholding Pelindo Solusi Logistik Lakukan Transformasi di Makassar

Published

on

foto:istimewa/SPSL

Jakarta, Bindo.id – PT Pelindo Solusi Logistik (“SPSL”) sebagai Subholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (“Pelindo”), yang berfokus pada bisnis logistik dan hinterland development terus melakukan upaya transformasi operasi dan layanan di tahun kedua pasca penggabungan (merger) Pelindo guna mencapai visi perusahaan menjadi penyedia solusi terbaik untuk ekosistem logistik yang terintegrasi.

Adapun transformasi operasi dan layanan yang termasuk di dalam masterplan SPSL, dilaksanakan secara langsung oleh baik SPSL sebagai Subholding maupun anak dan cucu perusahaan di lingkungan SPSL Group.

“Saat ini kami tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan layanan, sebagaimana yang telah ditargetkan Pelindo sebagai Holding, melalui peningkatan kualitas dalam proses bisnis, pengimplementasian sistem teknologi informasi, serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia sebagai tindak lanjut dari proses merger.” kata Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha, di Jakarta, Jumat (14/7).

Joko Noerhudha menambahkan, sebagai wujud konkret dari transformasi operasi dan layanan dimaksud, saat ini SPSL tengah melakukan standardisasi operasi logistik di berbagai area untuk meningkatkan pelayanan kepada customer melalui efektivitas proses bisnis, sistemisasi layanan, perbaikan dan optimalisasi fasilitas maupun peralatan, serta pembaharuan dan pelaksanaan training secara berkala untuk meningkatkan kapabilitas operator di lapangan yang kesemuanya itu ditujukan untuk mencapai kepuasan Pengguna Jasa terhadap layanan yang diberikan.

Salah satu wujud dari implementasi Standardisasi Operasi Logistik yang dilakukan adalah transformasi operasi di lapangan Cargo Consolidation and Distribution Center (CCDC) 100 di Makassar, yang dikelola oleh PT Multi Terminal Indonesia.

Tahap selanjutnya akan dilakukan Standardisasi Operasi Logistik di Lapangan Pasoso dan Gudang CDC Banda yang juga dikelola oleh PT Multi Terminal Indonesia serta Depo Belawan yang dikelola oleh PT Prima Indonesia Logistik.

“Kami fokus menerapkan Standardisasi Operasi Logistik di lapangan CCDC 100 Makassar PT Multi Terminal Indonesia. Sebelum dilakukan transformasi operasi, lapangan CCDC 100 Makassar belum memiliki sistemisasi di lapangan, penataan dan pengoperasian yang tidak terstandarisasi serta belum menerapkan HSSE dan K3 dengan baik,” ujar Joko Noerhudha.

Baca Juga  Menparekraf Dorong Pemuda Makassar Berpartisipasi Aktif Perkuat Ekosistem UMKM

Joko Noerhudha menjelaskan, SPSL telah melakukan transformasi operasi di lapangan CCDC dengan melakukan re-layout lapangan, mengimplementasikan sistem operasi berupa YOS (Yard Operating System) dan billing system untuk teknis layanan di operasional, menyediakan peralatan untuk menunjang kegiatan dan layanan di lapangan serta memastikan ketersediaan alat saat dibutuhkan, menyediakan infrastruktur pendukung berupa site office (terpadu satu atap) dan area parkir kendaraan, memperbaharui marka ground slot menyesuaikan dengan layout yang baru.

Tak hanya itu, SPSL juga terus melakukan upaya dalam meningkatkan awareness dan penerapan aspek K3 melalui pemasangan CCTV guna melakukan pemantauan kondisi lapangan secara realtime, pemasangan rambu K3, penggunaan APD bagi petugas dan buruh, dan melakukan safety briefing atau tool box meeting secara berkala sehingga akan semakin mengurangi risiko kecelakaan kerja di lapangan.

Hasil dari pelaksanaan transformasi di lapangan CCDC 100 Makassar ini dapat terlihat pada peningkatan kapasitas dan produksi lapangan, serta adanya tanggapan positif dari para pelanggan baik dari sisi tingkat pelayanan maupun dari sisi HSSE di lapangan.

“Sekarang Lapangan 100 dapat dirasakan perbaikannya,” ujar Bambang – PT Meratus.

“Pelayanan bagus, berbeda dengan dulu, alatnya ready terus, kalau dulu biasa menunggu lama dan sekarang truk yang masuk sudah teratur, kalau dulu semrawut,” ujar Zainuddin- PT Aproh.

“Perubahan Lapangan 100 sangat terasa. Lapangan bersih, sudah ada pagar jadi orang-orang yang bekerja merasa aman, pembayaran dan pelayanan sudah single window,” ujar Aji – CV Haikal Brothers.

“Penerapan safety kami acungkan jempol,” ujar Fathur – PT SPIL.

“Alat sudah dedicated sehingga pelayanan lebih terjamin,” ujar Viktor – PT Meratus.

Transformasi ini menjadi wujud komitmen SPSL Group untuk dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna jasa. Transformasi ini akan meningkatkan kepastian waktu layanan (fixed time), kepastian biaya (fixed cost), dan kepastian keamanan (safety) atas layanan logistik yang diberikan.

Baca Juga  H+12 Lebaran 2024, Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Penumpang Naik dan Turun di Pelabuhan Timur Indonesia

Sebagai ecosystem integrator, SPSL berkomitmen untuk berkolaborasi dengan para pelaku industri, dari hulu ke hilir, dimana dengan competitive advantage yang dimiliki sebagai bagian dari Pelindo Group, serta didukung oleh sistem informasi yang handal, SPSL diharapkan dapat menghadirkan solusi logistik terbaik melalui end-to-end service yang terintegrasi guna dapat memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien.

“Secara keseluruhan nilai tambah bisnis logistik ini akan terus ditingkatkan salah satunya dengan kolaborasi bersama para stakeholder dan pelaku industri logistik sebagai inisiatif strategis agar mampu mewujudkan service excellence di rantai logistik dan menjadi solusi bagi permasalahan logistik nasional,” tutup Joko Noerhudha.(bas)

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion