Connect with us

Transportasi

Pemerintah Indonesia dan Australia Serahkan Fasilitas Keselamatan Maritim untuk Transportasi Laut

Published

on

foto:istimewa/dok/bas

Jakarta, Bindo.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Australia melalui Australian Maritime Safety Authority (AMSA) telah melaksanakan serah terima dua fasilitas penting untuk meningkatkan keselamatan di sektor transportasi laut.

Serah terima tersebut dilakukan di Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP), Jakarta, pada Rabu pagi (14/6).

CEO AMSA, Mick Kinley, secara resmi menyerahkan Solid Bulk Cargo-Testing and Training Facility (SBC-TTF) dan Ship Safety Inspection-Centre of Excellence (SSI-COE) kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha.

Dalam sambutannya, Arif Toha menyambut gembira serah terima kedua fasilitas tersebut dan mengajak semua pihak terkait untuk berkolaborasi dalam memajukan industri maritim.

“Saya yakin kedua fasilitas ini akan menjadi aset yang sangat berharga dalam membantu Indonesia mematuhi aturan konvensi internasional. Saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk aktif bekerja sama dalam memelihara dan mengembangkan kedua fasilitas ini demi kemajuan dunia maritim,” ujar Arif.

SBC-TTF diharapkan dapat berfungsi sebagai fasilitas pelatihan dan pengujian teknis untuk menerapkan praktik terbaik dalam pengangkutan kargo curah padat yang aman.

Sementara itu, SSI-COE diharapkan menjadi pusat pengetahuan yang meningkatkan keselamatan kapal di perairan Indonesia.

Arif berharap serah terima kedua fasilitas ini akan memberikan manfaat besar bagi keselamatan pelayaran dan perkembangan industri maritim di masa depan.

Pada kesempatan tersebut, Arif juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Australia, khususnya AMSA, atas komitmen dan dukungannya terhadap sektor pelayaran Indonesia.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pendirian dan pengoperasian kedua fasilitas tersebut.

SBC-TTF merupakan pusat penelitian, pengembangan kebijakan, dan pelatihan teknis untuk meningkatkan keamanan pengiriman kargo curah padat.

Fasilitas ini didirikan dengan tujuan mendukung sektor ekspor mineral yang lebih aman dan efisien dengan menerapkan praktik terbaik dalam pengangkutan kargo curah padat seperti batu bara, bauksit, bijih besi, dan bijih nikel.

Fasilitas ini akan merumuskan, mengembangkan, dan memberikan pelatihan untuk menangani risiko yang muncul dalam pengangkutan kargo curah padat sesuai dengan kode IMSBC.

Baca Juga  Kemenhub-Pelindo Kolaborasi Perkokoh Industri Kepelabuhanan

Sementara itu, SSI-COE adalah pusat pengetahuan yang menggabungkan kapasitas kolektif dari pemerintah Indonesia melalui Ditjen Hubla, AMSA, dan komunitas maritim internasional.

Tujuannya adalah meningkatkan keselamatan kapal berbendera Indonesia dan kapal asing yang singgah di pelabuhan Indonesia.

Ini dilakukan dengan membangun kemampuan tenaga kerja yang diperlukan untuk menegakkan kepatuhan terhadap konvensi internasional.

Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dalam pengembangan kedua fasilitas ini dilakukan melalui program Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP) yang dimulai pada tahun 2007.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia dengan membantu mengatur dan mempromosikan standar internasional yang berlaku.

ITSAP mencakup bantuan teknis, peningkatan kapasitas, serta saran tentang tata kelola dan praktik terbaik dalam manajemen keselamatan.

Pelaksanaan program ITSAP di bawah AMSA ditunjuk kepada AMSAT Internasional sebagai pelaksana program di Indonesia.

Dengan serah terima kedua fasilitas ini, diharapkan keselamatan dan keamanan transportasi laut di Indonesia semakin ditingkatkan.

Kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia menjadi tonggak penting dalam memajukan industri maritim dan mematuhi aturan internasional yang berlaku.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion