Ekonomi
Nego Utang Kereta Cepat, Danantara Kirimkan Negosiator Ke China
![Ilustrasi kereta cepat [cnbcindonesia]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/10/Ilustrasi-kereta-cepat-3535ca37.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Pemerintah Indonesia lewat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan kirimkan negosiator ke China.
Tujuannya untuk membahas utang Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh. Chief Operation Officer Danantara, Dony Oskaria telah menyampaikan hal tersebut secara langsung.
“Kami akan berangkat lagi juga untuk menegosiasikan mengenai term daripada pinjaman ini. Ini menjadi point of negosiasi kita. kan berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian juga ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan,” tutur Dony saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (23/10/2025).
Kata Dony, pihaknya sudah mengatur waktu untuk mengutus tim ke China. Dony mengatakan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut dilibatkan dalam pembahasan utang kereta cepat.
“Kita sudah mengatur waktu. Kita sudah diskusikan juga dengan Menko Infrastruktur untuk segera kita negosiasikan. Hubungan kita (dengan China) juga bagus, komunikasi bagus,” ujarnya.
Asal tim negosiasi tersebut dari pemerintah dan Danantara. Dony meyakinkan bahwa negosiasi ini akan memberi hasil terbaik untuk Indonesia.
Dony tidak menjawab tegas saat dikonfirmasi apakah penyelesaian utang akan pakai APBN.
Dirinya hanya menegaskan pihaknya terus mencari opsi terbaik dan siap untuk mengikuti arahan pemerintah.
“Sebetulnya kita akan mencari opsi terbaik yang belum tentu pake itu. Dan kami mengikuti saja arahan pemerintah. Toh Danantara sebetulnya yang paling penting bagaimana beroperasi dengan baik,” ujarnya.
Tentang kabar Indonesia dan China sudah sepakat mengadakan restrukturisasi utang selama 60 tahun, Dony meminta mengkonfirmasi hal itu kepada Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Negosiasi utang yang pasti masih terus dilakukan
Pesan Dony, masyarakat tak perlu khawatir pada proyek Whoosh. Menurutnya, Kereta Cepat pertama di Asia Tenggara tersebut memberi banyak manfaat untuk masyarakat.
“Tetapi yang perlu dikomunikasikan kepada masyarakat nggak usah khawatir bahwa Whoosh ini kan memberikan manfaat banyak ya. Memberikan manfaat transportasi. Sehari itu sekarang kurang lebih 20-30 ribu penumpang yang kita layani dan itu akan terus kita tingkatkan kualitas pelayanannya,” ujar Dony.
“Dan mengenai penyelesaian keuangan menurut saya itu kan hanya opsi saja. Tetapi yang paling penting kita sampaikan kepada masyarakat bahwa secara operasional KCIC itu sudah memberikan positif secara operasional. Sehingga tidak khawatir dalam proses operasional,” lanjutnya.
Dia mengatakan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) PT KCIC ada di jalur positif. Ini sebagai modal penting dalam nego utang yang diharapkan bisa selesai di tahun ini.
“Harusnya selesai (opso pelunasan utang) dan kami pastikan selesai. Itu kan masalah yang menurut saya nggak terlalu sulit sebetulnya secara korporasi. Karena secara korporasi kan perusahaannya EBITDA positif, tinggal masalah cicilannya mau di mana, kan itu saja. Jadi nggak rumit dan pasti akan kita selesaikan,” pungkasnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion