Ekonomi
Bangun Wisata Kesehatan Premium Di Kawasan Transmigrasi, Indonesia Akan Gandeng Jepang
![Bangun Wisata Kesehatan Premium di Kawasan Transmigrasi, RI akan gandeng Jepang [transmigrasi]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/10/Bangun-Wisata-Kesehatan-Premium-Kawasan-Transmigra-160efcf3.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Kembangkan sektor wisata kesehatan bertaraf internasional dan premium di kawasan-kawasan transmigrasi Indonesia, Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara undang investor Jepang.
Ia mengatakan keterbukaan pada investasi asing dengan menawarkan gagasan pendirian rumah sakit internasional di kawasan transmigrasi. Ini terinspirasi dari model sukses Mayo Clinic yang ada di Amerika Serikat.
“Kami justru menawarkan sesuatu yang berbeda. Kami terbuka, jika ada investor dari Jepang yang ingin mendirikan rumah sakit bertaraf internasional di kawasan transmigrasi seperti model Mayo Clinic di Amerika Serikat,” ujar Iftitah, Kamis (2/10/2025).
“Kami belajar dari satu kota kecil di Minnesota, Amerika Serikat, yang memiliki rumah sakit khusus kanker dan pasiennya datang dari seluruh dunia. Karena keahliannya sangat spesifik, keberadaan Rumah Sakit Mayo Clinic mampu menarik lebih dari 120 ribu tenaga profesional di rumah sakit itu, padahal total penduduk kota itu hanya 150 ribu orang,” lanjutnya.
Hal tersebut disampaikan di forum bisnis bertajuk “From Mobility to Prosperity” yang diselenggarakan di Pavilion Indonesia, Osaka Expo 2025, Jepang pada Minggu (30/9).
Ia mengatakan konsep investasi sektor wisata kesehatan ini bisa diwujudkan di pulau pulau eksotis Indonesia yang punya keindahan alam sekaligus potensi besar untuk pengembangan layanan spesialis. Layanan tersebut misalnya rumah sakit kanker, jantung, atau pemulihan jangka panjang.
“Bayangkan satu pulau indah yang tenang dan alami, menjadi tempat pasien dari berbagai negara datang untuk menjalani pengobatan sekaligus beristirahat. Ini akan menciptakan ekosistem layanan kesehatan kelas dunia,” ujarnya.
Iftitah mengatakan pemerintah telah menjalin kolaborasi erat dengan Kementerian Kesehatan untuk pastikan tersedianya layanan dasar kesehatan di semua kawasan transmigrasi.
Pada level lanjut, investor global diundangnya untuk menciptakan fasilitas kelas premium yang bisa menampung kebutuhan ekspatriat maupun wisatawan kesehatan.
Investasi bidang pariwisata mewah seperti resort, villa eksklusif, dan ekowisata berbasis budaya lokal juga didorong Menteri Iftitah.
Sejumlah wilayah transmigrasi seperti Lombok, Nihi Sumba, serta Kepulauan Anambas disebut punya potensi besar untuk jadi tujuan wisata kelas dunia.
“Tanah masih sangat luas dan indah. Contohnya di Kepulauan Anambas, cukup dekat dari Singapura, ada resort bernama Pulau Bawah yang tarifnya mencapai 200 juta rupiah per malam dan fully booked hingga akhir tahun,” ujarnya.
Kata Iftitah, kawasan transmigrasi yang ada di sekitar lokasi itu sangat siap jadi pendukung industri pariwisata dengan menyediakan lahan, infrastruktur, maupun tenaga kerja lokal yang kompeten.
Pihaknya tak hanya membuka peluang investasi, namun juga memastikan masyarakat lokal jadi bagian dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Pelatihan untuk para transmigran juga dipersiapkan supaya dapat memenuhi standar industri pariwisata Jepang maupun global.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion