Connect with us

Info Regional

ASDP Perkuat Akses Penyeberangan di Wilayah 3T, Dukung Pengentasan Kemiskinan

Published

on

Foto istimewa/ASDP

SERANG (Bindo.id) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan komitmennya sebagai penyedia layanan konektivitas penyeberangan yang berperan penting dalam mendukung pengentasan kemiskinan, khususnya di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). 

Hal ini disampaikan dalam Konferensi Nasional Komunikasi bertema “Komunikasi Pembangunan untuk Pengentasan Kemiskinan” yang digelar di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Kamis (25/9/2025).

Direktur Utama ASDP Heru Widodo menekankan, pembangunan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan akses transportasi yang merata. 

Sebagai BUMN penyedia layanan penyeberangan, ASDP memikul tanggung jawab untuk memperluas jangkauan konektivitas hingga ke pelosok negeri, terutama di daerah 3T. 

“Akses transportasi yang andal adalah fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Heru.

Salah satu wujud nyata peran ASDP terlihat di Pulau Enggano, Bengkulu. Pulau yang sempat terisolasi akibat pendangkalan alur pelayaran kini terhubung kembali berkat beroperasinya KMP Pulo Tello di lintasan Bengkulu–Enggano. 

Dalam periode Januari–Juni 2025, kapal ini telah melayani 3.695 penumpang dan 574 unit kendaraan. 

“Selain meningkatkan mobilitas, layanan ini mempermudah distribusi BBM dan kebutuhan pokok masyarakat di Enggano,” ungkapnya.

Tak hanya menghadirkan aksesibilitas, ASDP juga memperkuat kontribusinya lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis tiga pilar: sosial, lingkungan, dan ekonomi. 

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menyebutkan, TJSL merupakan investasi sosial yang mampu menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Melalui TJSL, kami membekali masyarakat dengan kapasitas dan peluang yang merata, termasuk di daerah 3T. Program yang telah kami jalankan antara lain beasiswa untuk mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa, pelatihan kewirausahaan bagi IKM dan UKM, hingga penyediaan produk UMKM di vending machine di destinasi pariwisata unggulan seperti Danau Toba dan Labuan Bajo,” urai Shelvy.

Baca Juga  Hingga H-4, Kendaraan menuju Jawa dari Bali Naik 12 Persen

Selain program sosial, kontribusi ASDP juga tercermin dari setoran dividen sebesar Rp101 miliar kepada negara, pembayaran pajak Rp257 miliar pada 2024, serta penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 6.000 karyawan. 

“Kinerja ini menunjukkan bahwa ASDP tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan publik, tetapi juga motor penggerak ekonomi nasional,” katanya.

ASDP berkomitmen terus memperkuat perannya dalam pembangunan berkelanjutan. 

“Kami akan terus memperluas aksesibilitas penyeberangan, meningkatkan kualitas layanan publik, dan menghadirkan program TJSL yang lebih berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan upaya nasional dalam mengentaskan kemiskinan,” tutup Shelvy. (bas)

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion