Connect with us

Transportasi

Masuki Puncak Arus Nataru, ASDP Optimalkan Layanan Penyeberangan Danau Toba

Published

on

Foto istimewa/ASDP

Danau Toba – Seperti yang sudah-sudah, di penghujung tahun, Danau Toba kembali menjadi ruang temu berbagai kepentingan.

Ya, mereka para wisatawan yang ingin menutup tahun dengan perjalanan, keluarga yang pulang kampung merayakan Natal, hingga masyarakat lokal yang menggantungkan mobilitas hariannya pada layanan penyeberangan.

Menyadari meningkatnya arus pergerakan tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan layanan penyeberangan untuk menyambut puncak arus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Kesiapan itu tidak hanya diwujudkan melalui pengoperasian armada kapal, tetapi juga lewat pembenahan ruang-ruang pelayanan di pelabuhan.

Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengungkapkan, seluruh pelabuhan di kawasan Danau Toba kini dilengkapi fasilitas pendukung yang lebih ramah bagi pengguna jasa, mulai dari klinik kesehatan, ruang menyusui, musala, hingga toilet umum dan toilet difabel.

“Perjalanan yang aman dan nyaman dimulai jauh sebelum kapal berlayar. Kami ingin memastikan penumpang merasa terlayani sejak tiba di pelabuhan,” ujar Heru, Rabu (26/12/2025).

Menurutnya, peningkatan kualitas layanan menjadi bagian penting dalam menjaga kepercayaan publik, terutama di tengah tingginya mobilitas masyarakat pada musim libur akhir tahun.

Di lintasan Ajibata–Ambarita, dua kapal—KMP Ihan Batak dan KMP Pora Pora—menjadi tulang punggung pergerakan menuju Pulau Samosir. Sementara lintasan Sibolga–Gunungsitoli dilayani oleh KMP Jatra II.

Kapal-kapal tersebut dilengkapi ruang duduk dan tatami dengan kapasitas 180 hingga 425 penumpang, serta fasilitas penunjang seperti pendingin udara, kantin, charger booth, dan perlengkapan keselamatan pelayaran.

Namun kesiapan armada saja tidak cukup. Menghadapi potensi lonjakan penumpang, ASDP Cabang Danau Toba menyiapkan pengaturan operasi berbasis contingency plan.

General Manager ASDP Cabang Danau Toba Nickson Ambarita menjelaskan, pola operasi dibagi ke dalam tiga kondisi, yakni normal, padat, dan sangat padat.

Baca Juga  Libatkan 3.000 orang, ASDP Dukung Program Padat Karya Kapal Perintis melalui TJSL di 18 Cabang

“Skema ini memungkinkan penyesuaian layanan dilakukan secara cepat dan terukur, mengikuti dinamika pergerakan di lapangan,” ungkapnya.

Dalam praktiknya, penyesuaian tersebut diterjemahkan melalui peningkatan jumlah trip lintasan Ajibata–Ambarita secara bertahap, baik pada arus berangkat maupun arus balik Nataru.

Pada fase awal, layanan beroperasi dalam kondisi normal dengan delapan trip dari Ajibata dan delapan trip dari Ambarita per hari.

Seiring meningkatnya arus wisatawan dan pemudik, jumlah perjalanan ditingkatkan menjadi 10 hingga 12 trip per hari, lalu diperkuat menjadi 14 hingga 16 trip per hari menjelang puncak arus berangkat Natal.

Memasuki periode puncak Natal hingga libur akhir tahun, ASDP mengoperasikan layanan maksimal hingga 18 trip per hari.

Selain itu, guna memastikan kelancaran layanan secara optimal, ASDP memperpanjang jam operasional penyeberangan hingga tengah malam dengan mengoperasikan KMP Ihan Batak dan KMP Pora-Pora yang mulai diberlakukan pada Rabu (24/12/2025).

Nickson menjelaskan bahwa kedua kapal tersebut akan beroperasi secara bergantian untuk melayani arus keluar-masuk Pulau Samosir, dengan tetap mengedepankan standar keselamatan dan kenyamanan para pengguna jasa.

Setelah periode tersebut, pola operasi kembali disesuaikan secara bertahap mengikuti arus balik Tahun Baru, sebelum akhirnya kembali ke kondisi normal delapan trip per hari dari masing-masing pelabuhan.

Penyesuaian dilakukan secara fleksibel, berdasarkan pemantauan langsung kondisi pelabuhan dan perairan.

Sementara itu, lintasan Sibolga–Gunungsitoli tetap dijalankan dengan jadwal reguler.

Kapal diberangkatkan dari Sibolga setiap Selasa, Kamis, dan Minggu, sedangkan dari Gunungsitoli Senin, Rabu, dan Jumat. Hari Sabtu digunakan untuk pengaturan operasional dan pemeliharaan armada.

Data posko Angkutan Nataru menunjukkan bahwa hingga H-4 menjelang Natal, arus penyeberangan di Danau Toba masih relatif landai.

Baca Juga  Antisipasi Lonjakan Penumpang, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Terapkan Delaying System

Pada periode 18–22 Desember 2025, tercatat 4.264 penumpang dan 1.059 kendaraan melintas di lintasan Ajibata–Ambarita, sementara 3.018 penumpang dan 671 kendaraan menyeberang dari arah sebaliknya.

“Kendaraan pribadi masih mendominasi pergerakan tersebut,” ucapnya.

Meski situasi masih terkendali, ASDP memilih tidak lengah. Pemantauan operasional dilakukan secara intensif, armada disiagakan, dan kesiapan awak kapal terus diperkuat.

“Momentum libur akhir tahun bukan hanya soal angka pergerakan, tetapi juga soal memastikan setiap perjalanan berlangsung aman dan manusiawi,” ujar Nickson.

Dengan pendekatan yang adaptif dan bertumpu pada kesiapan lapangan, ASDP berharap layanan penyeberangan di Danau Toba dapat menopang mobilitas masyarakat sekaligus menjaga kenyamanan kawasan wisata unggulan nasional ini sepanjang Nataru 2025/2026.(ahmad)

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion