Inspirasi
Tas Asal Tasikmalaya Sukses Tembus Pasar Amerika Latin Lewat Shoope Live
![Triani Restianti (29) sukses berbisnis online di shoope live [youtube]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/10/Triani-Restianti-29-sukses-berbisnis-online-08db4517.jpg)
Tasikmalaya, Bindo.id – Gadis asal Jalan Bantar, Argasari, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat bernama Triani Restianti (29) telah sukses berbisnis online.
Diketahui, Triani merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Manajemen Ekonomi tahun 2014. Triani memilih membuka usaha produksi tas lokal berkualitas dengan model kekinian daripada bekerja kantoran. Ia menjual produk tersebut secara online dari rumahnya.
Setiap kali mengadakan siaran langsung di marketplace Shopee, penjualannya dapat menembus seribu transaksi per harinya.
Tas produksinya berbahan sintetis dengan sentuhan khas lokal, seperti anyaman, mendong, hingga kulit buaya sintetis. Produk tas tersebut dijual sekitar Rp 70.000 hingga Rp 150.000 per item.
Produk bermerek Hirakiya tersebut saat ini sudah punya pelanggan tetap di sejumlah negara Amerika Latin diantaranya Argentina, Brasil, Kolombia, Peru, serta Meksiko.
“Sejak kuliah sudah usaha. Ini brand ketujuh saya berwirausaha baru sukses. Pertama sampai keenam gagal. Sekarang digitalisasi mutlak penting. Dulu kita buka saat Covid, awareness bagus. Apalagi tas wanita jadi salah satu kategori laris. Ekosistem penting, Shopee memiliki ekosistem hulu ke hilir, mulai dari pengiriman, perbankan, memudahkan transaksi, sangat membantu pelaku UMKM naik kelas,” ujar Triani saat di kantornya, Rabu (22/10/2025).
Sejak bekerja sama dengan marketplace Shopee, omzet produksinya mengalami kenaikan hingga 1.300 persen.
Dari 1.300 peserta yang ada di seluruh Indonesia, Tas Hirakiya juga telah berhasil masuk 8 besar ajang “Shopee UMKM Naik Kelas 2026”.
“Alhamdulillah kemarin ikut kompetisi Jagoan UMKM dan masuk delapan besar. Meski tak juara, kami optimis. Bisa dipandang nasional bahkan global, toko kami sudah ada di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Membuka mata kami bahwa segala sesuatu ada prosesnya,” tutur Triani.
Berbisnis 6 kali jatuh bangun
Sebelum sukses menjual tasnya melalui online, Triani sempat 6 kali gagal berbisnis. Dirinya juga pernah mencoba usaha ikan gurame dan fesyen muslim. Akan tetapi keduanya kandas.
“Saya pernah bisnis ikan gurame Tasik dan lainnya gagal total. Saya lihat market luas di tas wanita. Fashion muslim pernah, banyak tantangan di permodalan. Harus banyak stok barang. Di sini kita bisa efisiensi katalog per artikel. Untuk perusahaan kami sekitar 15 orang produksi, di Cimuncang dan Sukaratu. Kami kontrak tim, mereka tidak terima order dari brand lain. Karyawan awalnya satu orang khusus administrasi, sekarang sudah ada tim administrasi, produksi, hingga marketing,” tuturnya.
Ia bangga sebab pelaku UMKM Tasikmalaya saat ini bisa bersaing dengan produk luar negeri.
“Kita bangga sebagai pengusaha UMKM di Tasikmalaya bisa ikut kompetisi nasional dan internasional, lalu bisa mengembangkan usaha. Meski di daerah, kita tetap bisa percaya diri dalam usaha. Saya sudah terbiasa berwirausaha sejak kecil dan memang belajar bisnis di sekolah,” ujar Triani.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion