Destinasi
InJourney Pastikan Perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur Lancar

JAKARTA (Bindo.id) – Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau InJourney Destinations Management tengah berfokus dalam mempersiapkan Candi Borobudur untuk perayaan peringatan Waisak.
Hal itu agar terlaksana dengan aman dan lancar secara operasional sehingga dapat memberikan kekhidmatan bagi seluruh umat Buddha yang akan beribadah.
InJourney juga tengah memastikan bahwa perayaan Waisak 2025 ini memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“InJourney berkomitmen untuk membangun pengelolaan Candi Borobudur menjadi ekosistem pariwisata spiritual yang inklusif, hidup, dan terus berkembang dengan tetap mengedepankan nilai budaya,” jelas Direktur Utama, Maya Watono, Kamis (8/5/2025).
Candi Borobudur bukan semata hanya warisan budaya, namun juga merupakan pusat spiritualitas dunia yang inklusif. Komitmen ini bukan hanya tentang menjaga warisan masa lalu, namun juga menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat hari ini dan masa depan.
“Untuk itu, kolaborasi seluruh pihak sangat diperlukan untuk dapat mewujudkan ekosistem yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.
InJourney Destination Management memberikan dukungan terbaik dalam pelaksanaan momen hari Tri Suci Waisak 2569 BE di kawasan Candi Borobudur, Magelang.
Di tahun ini, IDM menggaungkan Waisak di Borobudur Enlightened in Harmony untuk menyebarkan nilai-nilai universal dalam pelaksanaan Waisak di Borobudur ini.
Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan mengatakan, Waisak di Borobudur merupakan satu bentuk penghormatan untuk menggaungkan nilai-nilai universal dari peringatan hari Tri Suci Waisak di Candi Borobudur.
Hal ini sesuai dengan sub tema Waisak yang diusung oleh Walubi, yaitu “Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk”.
“Waisak adalah mencerminkan semangat kolaboratif dan lintas batas yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kohesi sosial melalui peran nilai-nilai spiritual dan seni budaya. Momen Waisak diharapkan bisa memperkuat posisi Borobudur sebagai simbol perdamaian dan kerukunan umat manusia, yang menumbuhkan ruang kontemplasi dan refleksi untuk semua umat manusia tanpa memandang agama, suku, atau kebangsaan,” jelasnya.
Untuk mendukung kenyamanan dan kelancaran operasional pada saat momen Hari Waisak di 12 Mei 2025, Taman Wisata Borobudur melakukan beberapa penyesuaian operasional di destinasi. Kunjungan naik Candi Borobudur di hari tersebut (12 Mei 2025) akan ditutup sementara.
“Kunjungan di pelataran atau halaman utama Candi Borobudur akan ditutup pukul 12.00 WIB untuk wisatawan,” ucap dia.
InJourney Destination Management juga membuka tiket nonton lampion yang dibuka secara online via website borobudur.injourneydestination.id dari tanggal 7 Mei 2025. Sementara itu, di sisi dalam pintu gerbang Kalpataru juga akan dibangun tribun penonton dengan kapasitas terbatas.
Selama rangkaian Waisak 2569 BE ini, IDM memperkirakan kehadiran sekitar 90 ribu umat dan wisatawan di Candi Borobudur pada periode 5–13 Mei 2025.
Angka ini meningkat 5–10% dari angka kunjungan Waisak tahun 2024 lalu. Pada puncak Waisak di Borobudur, diperkirakan akan dihadiri oleh 30–40 ribu umat dan wisatawan.
Sementara rasio tingkat kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini ditargetkan sebesar 12 persen dari jumlah total pengunjung yang datang. Angka ini meningkat dibanding tahun lalu, di mana rasio kunjungan wisman berada di angka 10 persen dari jumlah pengunjung yang datang.
Untuk mendukung jumlah kunjungan, IDM bekerja sama dengan lebih dari 150 petugas dari satuan TNI, POLRI, dua unit mobil Damkar dan lebih dari 180 petugas keamanan internal yang dikerahkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung pada rangkaian Waisak di Borobudur.
Selain itu, IDM menyiagakan unit layanan kesehatan berupa empat ambulans beserta delapan petugas medis dari Puskesmas maupun RSUD terdekat dari destinasi.
IDM juga memastikan kenyamanan dan kebersihan area zona II, khususnya lokasi-lokasi peribadatan bagi umat yang datang. Hal dilakukan dengan pembersihan area Candi Borobudur bersama Kawan Lama Solution dan Museum Cagar Budaya Borobudur jelang Waisak ini.
Inisiatif solusi bersih ini dilakukan dengan teknologi ramah lingkungan demi menghadirkan ruang peribadatan yang nyaman, aman, dan berkelanjutan.
Kampung Seni Borobudur (KSB) menjadi pintu masuk utama menuju lokasi Waisak tahun ini. Kemudian, peserta bisa menggunakan electric vehicle (EV) berbayar atau berjalan kaki dengan jarak tempuh sekitar 10 hingga 15 menit melalui area pedestrian yang sudah dipersiapkan dengan nyaman.
“IDM mempersiapkan operasional destinasi dan petugas agar keamanan dan kenyamanan pengunjung tetap terjaga. Jalur maupun akses menuju maupun keluar venue kita siapkan infrastrukturnya agar pengunjung tidak bingung. Selain itu, kami juga menghimbau pengunjung yang datang agar berjalan kaki menggunakan area pedestrian yang sudah kami persiapkan dengan harapan pengunjung bisa lebih merasakan pengalaman yang lebih mendalam,” katanya.
InJourney Destination Management juga menyelenggarakan side events Waisak bertajuk Unveiling Borobudur. Perjalanan spiritual selama 3 hari 2 malam, mengajak peserta merasakan ketenangan, kebijaksanaan yang terinspirasi ritual pradaksina dari Cakravartin Dinasti Syailendra di Borobudur.
“Perjalanan yang dibimbing Hendrik Tanuwidjaja ini mengajak peserta melakukan Mindul Walking Pradaksina di area utama Candi Borobudur yang membawa kedamaian, kebijaksanaan dan keharmonisan diri,” ungkapnya.
Pasar Medang kembali memenuhi keinginan pengunjung untuk merasakan kekhasan kuliner, cita rasa, berpadu dengan seni budaya lokal yang menawan.
Menghadirkan 60 UMKM lokal, pengunjung bisa merasakan berbagai macam dhaharan lawas, dhaharan ramban, dan dhaharan anyaran.
Selain itu, Pasar Medang juga menghadirkan Peken Piranti yang menawarkan Wellness Tool Kit, Kerajinan Tangan, Waisak Official Merchandise.
Bhuvana Java mengajak pengunjung menelusuri kekayaan Wastra Nusantara, serta lokakarya Jamu Jawi. Temu Sejatining Diri menghadirkan Odhi’s Leaf Hope, Painting for Healing, Maca Weton serta Sasana Karya menampilkan Dendang Medang, Parade Tarian, Mantra Lintas Agama dan Ragam Kesenian.
“Pasar Medang di Waisak tahun ini mengajak pengunjung untuk menemukan jejak kearifan lama, hangatnya sapa, aroma rempah, dan cahaya dari hati yang saling menyinari. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama, budaya, dan bumi,” imbuh dia
Perayaan Waisak tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat lokal, terutama di kawasan destinasi prioritas seperti Borobudur.
Tahun ini, tercatat lebih dari 1.900 pelaku UMKM lokal turut terlibat aktif dalam perayaan Waisak mulai dari kuliner, kriya, hingga penyedia jasa pariwisata.
“Selain itu, lebih dari 1.000 tenaga kerja lokal juga dilibatkan, baik dalam hal logistik, penyambutan, pelayanan, maupun pengelolaan acara. Hal ini mewujudkan prinsip pemberdayaan dan partisipasi masyarakat,” lanjut Febrina.
Di Waisak tahun 2024, okupansi Balkondes (Balai Ekonomi Desa) di sekitar Borobudur mencapai 100 persen. Sementara menurut data Persatuan Hotel dan Restoran RI (PHRI) Kabupaten Magelang, tingkat hunian di sekitar kawasan Borobudur sudah terisi hingga 100% di Waisak tahun 2025 ini. Penginapan hotel dan homestay di kawasan Borobudur fully booked selama dua hari, khususnya pada 11–12 Mei 2025.
Secara keseluruhan, diharapkan kehadiran Candi Borobudur dapat memberikan multiplier effect pada perekonomian daerah dengan melibatkan UMKM setempat untuk mencapai pertumbuhan tahunan lebih dari 4,7%.
“Waisak di Borobudur bukan hanya perwujudan nilai-nilai Buddhis dalam praktik kehidupan nyata tetapi menciptakan ruang pertemuan antara spiritual dan aksi sosial, antara sakralitas dan kemanusiaan yang berdampak nyata, baik untuk jiwa individu maupun masyarakat luas, terutama mereka yang tinggal di sekitar Borobudur,” pungkasnya. (bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion