Connect with us

Info Nasional

Wamenlu Ungkap 5 Upaya RI Mengembangkan Infrastruktur Yang Ramah Lingkungan

Published

on

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansury [tempo]
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansury [tempo]

Jakarta, Bindo.id – Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansury menjelaskan tentang rencana Indonesia soal pengembangan infrastruktur ramah lingkungan untuk mengurangi emisi.

Pahala menyebutkan bahwa Indonesia sudah memiliki komitmen untuk menurunkan emisi senilai 31,9% di tahun 2030 di kapasitas nasional serta penurunan senilai 43,2% dengan dukungan dari internasional.

“Kami juga berkomitmen untuk mencapai target NZE pada tahun 2060,” tutur Pahala di Plenary Sessions on AIPF sub-themes I: Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Rabu (6/9/2023).

Pahala menyebutkan untuk memberi dukungan dari ambisi ini, Indonesia akan fokus di 5 bidang utama, terutama fokus untuk memberikan dukungan terhadap infrastruktur ramah lingkungan.

Berikut ini 5 bidang utama yang akan difokuskan Indonesia :

Pertama yaitu Indonesia memberikan dorongan terhadap peningkatan kapasitas semua energi terbarukan.

Indonesia saat ini mempunyai potensi untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi sebanyak 22 GW, pembangkit listrik tenaga air sebanyak 75 GW, tenaga surya dan biomass sebanyak 6,6 GW, dan pembangkit listrik ramah lingkungan sebanyak 60,6 GW.

Kedua yakni Indonesia sudah mengadakan pengembangan biofuel, biomass, serta green molecule lainnya.

Di tahun 2023, Indonesia telah melakukan pengembangan Biodiesel 35% (B35) untuk dapat menggantikan sekitar 35% minyak solar.

“Dan Pertamina baru-baru ini meluncurkan Pertamax Green yang terdiri dari bensin dengan bahan bakar Bioetanol,” ujarnya.

Pertamina menetapkan target mampu mencapai E20 sebelum 2030.

Ketiga yakni Indonesia juga telah meluncurkan kendaraan listrik.

Cadangan nikel dunia saat ini, 26%-nya asalnya dari Indonesia. Pahala berharap Indonesia dapat mengoptimalkan cadangan nikel yang ada di Tanah Air dalam hal global supply chains bagi industri baterai kendaraan listrik dunia.

Pihaknya juga berusaha untyk membangun kemampuan dan kapasitasnya tak hanya di bidang biofuel, akan tetapi juga akan membangun kemampuan untuk melakukan pengembangan Green Industry Cluster.

Baca Juga  Jokowi Serahkan Bonus Kepada Atlet ASEAN Para Games 2023 Senilai Rp 320,5 Miliar

Kelima yaitu Indonesia juga akan memberikan dorongan tentang perkembangan electricity vehicle (EV) Ecosystem.

Pahala menuturkan hal itu diperlulukan adanya kolaborasi dari negara ASEAN.

“Terakhir, pengembangan EV Ecosystem, namun hal ini tidak dapat terwujud tanpa adanya konektivitas antarnegara anggota ASEAN,” ungkapnya, dilansir dari detikcom.

Oleh sebab itu, membangun tempat penyimpanan bagi green molecules serta bahan bakar efisien yang berkelanjutan merupakan salah satu kunci bagaimana pihaknya bisa melakukan pengembangan ekosistem yang lebih kohesif serta meregionalisasi rantai pasokan.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion