News
Atasi Kejahatan Lingkungan, Menhut Serukan Kerja Sama Global Di KTT Wildlife
Jakarta, Bindo.id – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni jelaskan strategi Indonesia memerangi kejahatan lingkungan serta memperkuat tata kelola hutan yang berbasis masyarakat.
Salah satunya yakni percepatan pengakuan hutan adat. Raja Juli mengungkapkan hal itu saat hadir di acara United for Wildlife Global Summit dan Pertemuan Tingkat Tinggi Menteri di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (4/11/2025).
Raja Juli mengatakan Indonesia punya target 1,4 juta hektare hutan adat baru di periode 2025-2029.
“Salah satu aspek krusial yang sering terabaikan dalam penanggulangan kejahatan lingkungan adalah keterlibatan masyarakat adat dan masyarakat lokal. Mereka adalah penjaga sejati hutan kita,” ujar Raja Juli, Rabu (5/11/2025).
United for Wildlife Global Summit dan High-Level Ministerial Roundtable merupakan pertemuan bergengsi yang digelar Yayasan Kerajaan Pangeran dan Putri Wales di Rio de Janeiro, Brasil.
Forum tersebut dihadiri Yang Mulia Pangeran William beserta delegasi dari berbagai negara maupun organisasi internasional.
Di forum tersebut, Raja Juli mengatakan pada Maret 2025 Indonesia sudah membentuk Satuan Tugas Khusus Percepatan Pengakuan Hutan Adat.
Dia mengatakan tentang pengakuan hutan adat bukan hanya sebagai wujud penghormatan pada hak-hak masyarakat adat, namun juga telah terbukti mengurangi laju deforestasi sebanyak 30-50 persen.
“Melalui dukungan untuk tata kelola hutan berbasis masyarakat, Indonesia memperkuat kejelasan hukum, jaminan tenurial, dan keberlanjutan pengelolaan hutan,” tuturnya.
Ia mengatakan mempercepat pengakuan ini sangatlah penting. Menurutnya, hal yang sama pentingnya yakni komitmen untuk mengakui Masyarakat Adat serta komunitas lokal.
Dirinya juga menyerukan kerja sama lintas batas serta pertukaran data global untuk mengatasi kejahatan lingkungan. Ia mengatakan Indonesia siap jadi mitra aktif dalam koalisi global untuk menghentikan kejahatan lingkungan sekaligus melestarikan alam.
“Mari kita melangkah melampaui retorika menuju solidaritas sejati. Indonesia siap berkolaborasi-bersama kita dapat memastikan bahwa warisan alam kita lestari untuk generasi mendatang,” ucapnya.
Komitmen berani Indonesia untuk mengakui 1,4 juta hektar hutan adat bagi Masyarakat Adat mendapat sambutan baik dari Direktur Eksekutif United for Wildlife Tom Clements.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi deforestasi dalam beberapa tahun terakhir.
“Ini merupakan contoh kepemimpinan yang menginspirasi dalam melindungi manusia dan planet ini,” ujarnya.
Dengan memberikan dukungan pada masyarakat lokal, negara ini telah menunjukkan bahwa tata kelola hutan yang kuat sebagai kunci untuk mengatasi kejahatan lingkungan serta melestarikan warisan alam bersama.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion
