Connect with us

Politik

Jokowi Beri Pesan Penting Pada Pemimpin Berikutnya

Published

on

Presiden Jokowi dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menghadiri Rakernas PAN di Hotel Padma Kota Semarang, Minggu (26/2/2023) [suaramerdeka]
Presiden Jokowi dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menghadiri Rakernas PAN di Hotel Padma Kota Semarang, Minggu (26/2/2023) [suaramerdeka]

Jakarta, Bindo.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rakornas PAN dan berikan pesan penting kepada pemimpin Indonesia berikutnya.

Jokowi berharap kepada pemimpin terpilih berikutnya agar dapat melakukan perubahan-perubahan dan hal-hal yang dilakukannya saat dirinya menjadi Presiden dapat dilanjutkan.

Jokowi awalnya menyinggung tentang pencapaiannya selama bekerja 8 tahun dalam memimpin Indonesia. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Jokowi, dia harapkan dapat terus dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya.

“Kita ini sudah kerja 8 tahun, kita semuanya, sudah banyak perubahan-perubahan yang kita lakukan,”tutur Jokowi saat memberikan sambutan di Rakornas PAN, Minggu (26/2/2023) dilansir dari detik.com.

“Ke depan memang harus kita lanjutkan perubahan-perubahan yang kita lakukan,” imbuhnya.

Jokowi juga menyebutkan perubahan yang dilakukan yaitu pembangunan infrastruktur. Awalnya infrastruktur dilakukan Jawa sentris kini menjadi Indonesia sentris. Dirinya menuturkan pembangunan infrastruktur ini memiliki dampak pada pergeseran investasi yang ada di luar Jawa.

Jokowi juga berpesan supaya pemimpin Indonesia berikutnya mengadakan hilirisasi. Harapannya dengan adanya hilirisasi, lapangan pekerjaan dapat terbuka bagi masyarakat Indonesia. Targetnya yaitu membuka lapangan kerja sebanyak 10,5 juta.

“Apapun resikonya, pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi,” tutur Jokowi.

Jokowi juga berbicara tentang ekspor bahan mentah. Dirinya berharap agar pemimpin berikutnya dapat meneruskan perjuangan Jokowi yang saat ini yang sedang melawan negara-negara di Eropa. Saat ini negara-negara di Eropa sedang menggugat Indonesia agar kembali mengekspor bahan mentah.

“Kita setop di 2020 nikel, digugat dan tahun kemarin atas gugatan itu kita kalah,” tuturnya.

“Kalah jangan mundur, kalau kita kalah kemudian kita ragu dan berbelok lagi ekspor bahan mentah sampai kapan pun negara ini tidak akan menjadi negara maju,” imbuhnya.

Baca Juga  Jalan Labuan Bajo - Golo Mori Diresmikan Presiden Jokowi dan Telan Anggaran Rp 481 M

Walaupun kalah, Jokowi berpesan agar terus maju. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mengajukan banding. Pengajuan banding diharapkan dapat membawa dampak positif untuk Indonesia. Dirinya berpendapat perusahaan-perusahaan di Indonesia akan siap apabila banding tersebut dikabulkan.

“Jangan keliru, nikel itu waktu kita setop, ekspor kita di Rp 17 triliun, barang sekarang jadi barang setengah jadi, ekspor kita sudah di angka Rp 450 triliun,” ucapnya.

“Kalau semua bisa dihilirisasi PDB bisa melompat di angka Rp 11 ribu triliun, lapangan kerja yang terbentuk bisa 10,5 juta,” ucap Jokowi.

Menurutnya, jika Indonesia tetap mengekspor barang mentah, maka yang akan mendapatkan kesempatan kerja adalah negara yang membeli bahan mentah.

“Apakah ini akan kita terus-teruskan? Saya kira jawabannya tidak,” tandasnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion