Ekonomi
Wujudkan RI Jadi Produsen Baterai Listrik, Luhut Inginkan Impor Litium Dari Australia Ditambah
![Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan [kompas]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2023/02/63e12c7399ab4-1935a47f.jpeg)
Jakarta, Bindo.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menginginkan agar impor litium dari Australia ditambah. Hal ini dilakukan demi merealisasikan RI menjadi produsen baterai kendaraan listrik.
Luhut mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Pertemuan digelar di Gedung Parlemen Australia, Selasa (14/2). Topik dari pertemuan tersebut yaitu mengadakan penjajakan mengenai kerja sama pengadaan litium.
Ia berpendapat bahwa saat ini Indonesia sedang berfokus untuk mengadakan pengembangan dan perluasan industri baterai litium yang digunakan untuk sumber energi kendaraan listrik. Dalam akun instagram pribadinya, Luhut mengatakan bahwa pihaknya menginginkan agar impor litium dari Australia ditambah untuk merealisasikan menjadi produsen baterai litium yang paling besar di dunia, Selasa (14/2).
Di tahun 2021 Indonesia dan Australia menyetujui pernyataan bersama terkait Kerjasama Ekonomi Hijau dan Transisi Energi. Dirinya mengatakan hal tersebut menjadi bukti adanya kolaborasi antar kedua negara. Kolaborasi ini bertujuan untuk meminimalisir emisi gas rumah kaca. Selain itu juga untuk membatasi akibat dari perubahan iklim.
Luhut mengungkapkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperdalam dan memperluas kerja sama dibidang perdagangan dan investasi antara dua negara. Pandemi dan krisis global sempat menghambat hubungan pertemuan ini.
Harapannya kerjasama ini bisa memberikan manfaat ekonomi untuk kedua negara. Selain itu juga dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan kebutuhan industri baterai Lithium-ion secara global.
Selain mengadakan pertemuan dengan perdana menteri, sebelumnya Luhut sempat hadir di acara pertemuan dengan para pengusaha litium yang ada di Negeri Kanguru tersebut. Luhut menilai Indonesia belum bisa menjadi menjadi raja baterai kendaraan listrik dunia hanya berbekal Nikel yang ada di Indonesia.
Alasannya, Indonesia tak memiliki litium. Dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik litium merupakan bahan utamanya.
“Australia adalah kandidat terbaik dan partner potensial kami untuk mengembangkan industri baterai EV,” tuturnya saat menghadiri pertemuan para pengusaha litium, dilansir dari cnnindonesia, Selasa (14/2/2023)
Luhut menyebut Australia sebagai kandidat terbaik bukan tanpa alasan, namun dikarenakan setengah dari litium dunia berada di Australia.
-
Esports2 hari yang lalu
SHARPER ESPORTS dari THAILAND menjadi JUARA The NVIDIA Reflex Invitational 2023
-
Info Regional1 hari yang lalu
Mudik Gratis Dari PLN Sebanyak 10 Ribu Kuota Pada Lebaran 2023
-
Sports2 hari yang lalu
Indonesia Vs Burundi : Hasil Skor Imbang 2-2 di Laga kedua FIFA Matchday
-
Info Nasional2 hari yang lalu
Perdana, Subholding Pelindo Garap Ekspor 29 Ton Hasil Laut ke Tiongkok
-
Sports2 hari yang lalu
Tanggapi Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Presiden Jokowi Minta Olahraga Tak Dikaitkan Dengan Politik
-
Teknologi2 hari yang lalu
FIFGROUP Resmikan Pemasangan Solar Panel di Cabang Medan
-
Transportasi2 hari yang lalu
Segera Daftar! Polri Siapkan 500 Bus Mudik Gratis ke Jawa, Dibuka Hingga 12 April
-
Transportasi1 hari yang lalu
Pengoperasian Perdana, DAMRI Beri Layanan Gratis Rute Lintas Batas Negara