Info Nasional
Kapitalisme atau Sosialisme? Prabowo Lebih Memilih Solusi Ini
![Presiden Prabowo Subianto [facebook]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/06/Presiden-Prabowo-Subianto-fb3fd16d.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia mengambil jalan tengah antara sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme.
Dia menyebutkan solusi terbaik untuk Indonesia yakni merumuskan jalan sendiri yang berpijak pada karakter bangsa.
“Saya memilih jalan tengah, mengambil yang terbaik dari sosialisme dan yang terbaik dari kapitalisme,” kata Prabowo dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025, Jumat (20/6/2025).
Kata Prabowo, kapitalisme murni hanya menimbulkan ketimpangan. Sedangkan sosialisme murni tak realistis sebab cenderung menyebabkan orang enggan bekerja.
“Tapi jalan kita adalah jalan tengah. Kita ingin menggunakan kreativitas dari kapitalisme. Inovasi, inisiatif, ya, kita butuh itu,” ujarnya.
“Namun kita juga butuh intervensi pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan untuk melindungi yang lemah,” imbuhnya.
Di kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan kritik terhadap negara-negara di Asia Tenggara yang cenderung ikut kekuatan besar dunia. Sehingga, terjadi dominasi model ekonomi neoliberal serta pasar bebas tanpa banyak campur tangan negara.
“Elit Indonesia mengikuti pendekatan ini. Akibatnya, menurut saya, kita gagal menciptakan arena persaingan yang adil bagi semua lapisan rakyat,” ujarnya.
Walaupun ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata sekitar 5 persen per tahun dalam 7 tahun terakhir, menurut Prabowo hal itu belum menciptakan pemerataan kesejahteraan.
“Kekayaan tetap berada di tangan segelintir orang, kurang dari 1 persen populasi. Dan menurut saya, ini bukan formula keberhasilan,” katanya.
Sehingga, Prabowo mengatakan setiap negara harus ikut filosofi ekonomi yang sesuai dengan budaya maupun latar belakangnya sendiri.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion