Connect with us

Hukum & Kriminal

Kapolres Depok Imbau Warga Waspada Penipuan ‘Kerja Pencet Like’

Published

on

Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady [monitordepok]
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady [monitordepok]

Jakarta, Bindo.id – Kota Depok saat ini sedang marak Penipuan bermodus pekerja paruh waktu dengan hanya menekan tombol Like dan Subscribe.

Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady memberikan imbauan kepada warga agar waspada terhadap modus penipuan tersebut. Kombes Ahmad Fuady menyampaikan imbauan tersebut ketika bertemu dengan warga di program ‘Jumat Curhat’ dan ‘Jumat Keliling’.

Program ‘Jumat Curhat’ dan ‘Jumat Keliling’ berlokasi di Masjid Al Fahriani Badar, Tajurhalang, Bogor, Jumat (12/5/2023). Fuady menyebutkan penipuan tersebut berawal dari ajakan masuk ke grup WhatsApp.

“Dimasukin grup WA untuk pesan berantai disuruh mengerjakan tugas, menyebarkan ke 5, nanti menyebarkan lagi ke 10, nanti ada honornya, itu janjinya,” tutur Fuady, Jumat (12/5/2023).

Iming-iming tersebut membuat korban banyak yang terpancing. Pelaku kemudian memberikan syarat jika ingin honornya tambah banyak maka korban harus menyetorkan sejumlah modal.

Sejumlah petinggi polri juga turut hadir dalam acara tersebut. Para petinggi polri yang turut hadir yaitu Kasat Reskrim Polres Depok AKBP Yogen Heroes Baruno diwakili Kaurmintu Polres Depok IPTU Suwarno, Kabag Log Polres Metro Depok Kompol Ahmad Jumarna, Kasikum Polres Depok AKP Rasman, Kasi Propam Polres Depok AKP Sunyoto, Wakasat Samapta Polres Depok AKP Winamp Agus, Wakasat Binmas Polres Depok AKP Imam Suyono, Kaurbinopsnal Sat Lantas Polres Depok IPTU Sucipto.

Selain itu, acara tersebut juga dihadiri jemaah sebanyak 250 orang. Fuady memberikan imbauan kepada warga agar tak masuk ke grup yang tak dikenali.

Modus penipuan pencet like dan subscribe ini telah dialami oleh warga di Tajurhalang, Bogor. Warga di Tajurhalang yang menjadi korban penipuan tersebut telah mengalami kerugian senilai Rp 21 juta.

Baca Juga  Waspada! Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegawai KAI

“Pertama enteng, ‘kamu transfer dulu 150 ribu nanti keuntungannya sekian persen nanti dikirim’,” ungkapnya.

Namun sang pelaku tak kunjung memenuhi janjinya. Selanjutnya korban diminta untuk transfer lagi. Ibarat kata sang korban dibuat sehaus-hausnya agar mendapat untung makin banyak.

Fuady juga mengajak warga agar turut memberikan sosialisasi dan waspada terhadap maraknya jenis penipuan dengan modus tersebut. Fuady memberikan imbauan kepada warga agar tak mudah percaya dan tergiur dengan pekerjaan yang mudah namun memperoleh keuntungan banyak dengan waktu singkat.

“Nggak mungkin 1 juta dalam waktu 3 hari untung 1,2 juta,” ujarnya, dilansir dari detik.

Kerja dalam waktu 3 hari dengan modal 1 juta untung 50 ribu kadang terasa susah. Nah ini yang kurang logis, bagaimana bisa mendapat untung 200 ribu dalam waktu 3 hari. Hal tersebut tentu sangat tak mungkin.

Bermacam-macam modus penipuan harus diwaspadai. Ingat ya sobat bindo modus penipuan selalu berkembang. Jadi waspadalah dan jangan mudah tergiur dengan iming-iming yang terlalu fantastis atau tidak wajar. Apabila sobat bindo adalah pencari kerja atau ditawari bisnis yang harus bayar dulu, mending tolak saja.

Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan bisnis yang belum kita kenal sebelumnya, sebaiknya pelajari dulu cara kerjanya dan carilah informasi sebanyak banyaknya tentang bisnis tersebut. Waspadalah jika disuruh untuk transfer atau membayar terlebih dahulu.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion