Hasil Uji Sementara Kualitas BBM Di Jatim Tak Mengandung Air

Malang, Bindo.id – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memberikan tanggapan keluhan masyarakat tentang kendaraan yang mengalami brebet setelah melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU yang ada di Malang, Jawa Timur.

Klaim Pertamina menyatakan kualitas BBM di SPBU kondisinya baik, memenuhi standar, serta tak ditemukan adanya kandungan air.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menuturkan pihaknya bersama dengan Kementerian ESDM sudah melakukan peninjauan secara langsung SPBU 54.651.26 Asrikaton, Malang, Rabu (29/10/2025) malam. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga ikut hadiri peninjauan tersebut.

“Kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat, sekaligus memastikan kualitas bahan bakar serta pelaksanaan standar operasional pelayanan di lapangan,” tutur Ahad Rahedi, Kamis (30/10/2025).

Tindaklanjut arahan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, Ahad menuturkan sedang dilakukan investigasi menyeluruh.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh konsumen yang mengalami ketidaknyamanan atas kejadian ini,” ujarnya

Kata Ahad, peninjauan juga dilakukan di sejumlah SPBU termasuk di Gresik, Surabaya, maupun Malang. Tim menguji kualitas BBM lewat uji pasta air serta uji visual.

“Hasil uji di dua SPBU menunjukkan tidak ditemukan kandungan air dalam BBM, termasuk yang ada di Malang. Dari hasil pengujian, seluruh sampel menunjukkan kondisi baik dan memenuhi standar,” ujarnya.

Dia mengatakan prosedur pengecekan ini sebagai standar rutin yang dijalankan di setiap SPBU sebelum beroperasi.

“Prosedur ini juga rutin dilakukan di setiap SPBU sebelum operasional, termasuk SPBU-SPBU yang ada di Malang, dan sejauh ini dalam kondisi yang baik. Jadi seluruh SPBU melaksanakan kegiatan ini setiap hari sebelum penyaluran layanan ke masyarakat,” ujarnya.

Pasokan BBM di Malang asalnya dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya. Ahad pastikan berdasarkan hasil uji laboratorium, produk pertalite dari kedua terminal itu kondisinya sesuai standar mutu yang berlaku.

Walaupun hasil uji awal dinyatakan aman, Ahad mengatakan Pertamina Patra Niaga tetap mengadakan investigasi lanjutan. Hal ini dilakukan demi memastikan kualitas pada semua jalur distribusi.

Pengujian parameter yang lebih spesifik, sampel akan dikirim ke laboratorium pusat serta perlu waktu sekitar 5 sampai 10 hari kerja.

Terkait dugaan sabotase, dirinya menuturkan pihaknya belum dapat menyimpulkan serta perlu pendalaman.

Pihaknya juga menjamin pengecekan kualitas BBM rutin diadakan setiap hari di semua rantai distribusi. Pengecekan dilakukan mulai dari kapal tanker, terminal, hingga SPBU.

Hingga Rabu (29/10/2025) kemarin, pihaknya sudah menerima total 162 laporan keluhan kendaraan brebet di Jatim setelah mengisi BBM di SPBU Pertamina.

Terbanyak asal laporan dari Bojonegoro sebanyak 59 laporan dan Tuban yakni ada 44 laporan.

“Untuk Malang Raya sendiri terdapat 4 laporan,” ujar Ahad.

Pihaknya juga berkomitmen untuk memberikan kompensasi terukur kepada konsumen yang terbukti terkena dampak.

Mekanismenya, masyarakat diminta untuk melapor ke SPBU tempat pengisian terakhir atau posko layanan untuk diambil sampel BBM di tangki kendaraan.

“Setelah itu kita dalami. Apa yang terdampak, ada proses validasi dari bengkel-bengkel, bahwa ini benar sebabnya, dan penyesuaian yang terjadi di kendaraan pelanggan, itu kuncinya, jadi ada mekanismenya,” ujar Ahad.

Ia mengatakan masyarakat yang ingin menyampaikan laporan, Pertamina telah menyediakan kanal resmi di SPBU terakhir tempat pembelian BBM. Masyarakat juga bisa menghubungi Pertamina Contact Center 135.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion