Connect with us

Teknologi

Wamenkominfo Sebut Satelit Satria-1 Akan Sediakan 10 Ribu Titik Di Tahap Awal

Published

on

Wakil Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria [kominfo]
Wakil Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria [kominfo]

Jakarta, Bindo.id – Wakil Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyebutkan Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 akan beroperasi di bulan Desember 2023 serta akan melayani di awal tahun 2024.

Satria-1 mempunyai kapasitas 150 Gbps dan pemanfaatannya akan dilaksanakan secara bertahap.

“Nanti (digunakan) 40 Gbps yang akan dimaksimalkan untuk 10 ribu titik yang sedang disiapkan,” tutur Nezar di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Aksi perdana layanan berbasis layanan internet yang dimiliki oleh pemerintah tersebut mempunyai target yang menyasar pada empat sektor.

Keempat sektor tersebut yakni pendidikan, kesehatan, pemerintah desa, serta pertahanan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Satria-1 ini akan menyediakan layanan internet sekitar 37 ribu hingga 50 ribu titik yang ada di pelosok tanah air. Setelah itu, Kominfo akan semakin memaksimalkan dengan ada Satria-2 di masa mendatang.

“Karena jumlah 150 Gbps ini kalau dibagi 50 ribu kan cuma dapat 3 Mbps per satu titiknya, itu 3 Mbps itu agak belum mencukupi di daerah komersial, tapi di daerah 3T, dengan 3 Mbps itu di daerah cukup untuk berkomunikasi dan hal-hal penting daerah ya itu,” ujarnya.

Saat ini Satria-1 telah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur, yaitu 36 ribu kilometer di atas Papua. Sebelumnya, satelit inj diluncurkan memakai roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada tanggal 18 Juni 2023.

Serangkaian uji coba telah digelar supaya layanan internet berbasis Satria-1 tersebut bisa dilaksanakan secara maksimal. Ditargetkan, satelit ini akan beroperasi pada bulan Desember 2023.

Satelit Satria-1 sebagai satelit pertama di Indonesia yang memakai teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), frekuensi Ka-band, serta diperkuat dengan 116 Spot Beam. Satelit ini mempunyai bobot seberat 4,6 ton.

Baca Juga  Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri Usai Kunci Enkripsi Diberikan Di Kasus Peretasan PDN

Harapannya satelit ini mampu memberikan layanan sambungan internet agar lebih cepat serta jangkauan lebih luas selama 15 tahun.

Hadirnya satelit Satria-1 bisa menyediakan akses internet yang ada di 37 ribu titik untuk sekolah, puskesmas, kantor pemerintah daerah, TNI dan Polri yang ada di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Satelit Satria-1 sebagai proyek strategis nasional sesuai dengan yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Pengadaan proyek ini memakai skema Kerjasama Pemerintah bersama Badan Usaha (KPBU). Bakti Kominfo sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) sudah melakukan proses pelelangan pengadaan yakni dengan menetapkan Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menjadi pemenang lelang pada tanggal 26 April 2019.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion