Connect with us

Info Regional

Rusia dan Ukraina Berikan Respons Terkait Proposal Damai dari Prabowo

Published

on

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto [tempo]
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto [tempo]

Jakarta, Bindo.id – Menteri Pertahanan (Menhan) yakni Prabowo Subianto mengajukan usul 5 saran terkait putusan konflik Rusia-Ukraina. Ukraina dan Rusia menanggapi langsung proposal damai tersebut.

Kelima saran Prabowo tersebut yaitu pertama, gencatan senjata. Kedua, masing-masing saling mundur sejauh 15 kilometer ke baris baru (belakang) dari posisi depan masing-masing negara sekarang.

Ketiga, membuat pasukan pemantau dan mengusulkan PBB agar turun tangan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara tersebut. Keempat, pasukan pemantau dan ahli dari PBB yang mencakup kontingen dari negara-negara yang disetujui oleh Ukraina dan Rusia.

Kelima, PBB harus melakukan pengorganisiran dan referendum di wilayah sengketa agar keinginan mayoritas penduduk dari sejumlah wilayah sengketa dapat dipastikan dengan objektif

Oleksii Reznikov selaku Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina melakukan penolakan terkait saran Prabowo tersebut. Dia mengatakan bahwa usulan saran tersebut aneh.

“Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia,” ujarnya.

“Kami tidak butuh mediator ini datang kepada kami [dengan] rencana aneh ini,” imbuhnya dalam berita The Kyiv Post dan AFP, Senin (5/6/2023).

Menhan Ukraina menyampaikan tanggapan tersebut setelah Prabowo memberikan usul 5 saran terkait perang Rusia-Ukraina.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia yakni Vasyl Hamianin, mengatakan sudah mendapat klarifikasi dari Prabowo atas saran tersebut.

“Saya puas dengan klarifikasinya,” ujar Vasyl. Dilansir dari detik.com.

“Kami mengklarifikasi semua kesalahpahaman,” imbuhnya singkat dan tidak menjelaskan dengan detail terkait pertemuan dengan Prabowo kemarin.

Ia menilai bahwa pertemuan dengan Prabowo kemarin konstruktif. Posisi politik Ukraina sudah nyata, Ukraina tidak setuju dengan saran Prabowo yakni referendum.

Keadaan terkini Ukraina dan ancaman terhadap kemanusiaan di Ukraina yang tetap dilakukan invasi oleh Rusia juga dibahas dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga  Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB 2024-2026 Dan Memperoleh Suara Tertinggi

“Juga membicarakan soal Formula Perdamaian dari Presiden Zelenskyy, cara-cara paling realistis untuk membawa kembali perdamaian ke Eropa,” ucap Vasyl, mengungkapkan pernyataan resmi juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Formula Perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bermaksud menciptakan perdamaian jangka panjang di Ukraina, yaitu melalui semua wilayaj Ukraina yang dibebaskan dari pendudukan Rusia.

Indonesia diundang oleh Ukraina untuk berasosiasi dalam melaksanakan formula itu.

Sedangkan, Pemerintah Rusia merespon dengan baik usaha dari negara manapun yang bertujuan untuk mendapatkan “solusi damai” terhadap perang Ukraina.

“Kami menyambut baik upaya negara mana pun yang bertujuan mencari solusi damai untuk konflik ini,” ujar Andrey Rudenko selaku Wakil Menteri Luar Negeri Rusia kepada kantor berita Rusia, TASS, dilansir dari berita Anadolu Agency, Selasa (6/6/2023).

“Sejauh yang saya tahu, kami tidak memiliki informasi resmi mengenai hal ini, tetapi kami mendengarnya dari laporan media,” ujarnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion