Connect with us

Politik

Tan Ngi Hing, Sosok Politikus Blitar Yang Tidak Mengenal Kata Menyerah

Published

on

A-dd2413be
Sumber : Pemko Blitar

Kota Blitar, Bindo.id – Bagi masyarakat Kota Blitar, nama Tan Ngi Hing sudah tak asing lagi. Pria 54 tahun itu terus aktif menekuni dunia politik meskipun keinginannya duduk di kursi legislatif belum terlaksana.

Menjelang Pemilu 2024, Tan Ngi Hing kembali mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPRD Kota Blitar melalui Partai Gerindra.

Dia pun mengaku lebih siap berkompetisi di Pemilu legislatif (Pileg) yang akan datang.

Sejak kiprahnya di dunia politik pada tahun 1999 lalu, Tan Ngi Hing sudah tercatat 5 kali maju di Pemilu legislatif Kota Blitar.

Namun sayangnya belum sekalipun berhasil mendapatkan suara yang cukup untuk mengantarnya menjadi anggota dewan.

Kegagalan beruntun di ajang pemilihan legislatif yang dialaminya itu tak menjadikan Tan Ngi Hing kapok (jera).

Hing lantas mengungkapkan bagaimana dirinya sudah 5 kali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif setelah Reformasi 1998.

Di usia 31 tahun pada Pemilu 1999, Hing mencalonkan diri melalui Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang didirikan oleh Jenderal (Purn) Edi Sudrajat.

Pemilu 1999 merupakan kegagalan pertamanya untuk mendapatkan kursi di DPRD Kota Blitar. Kegagalan itu segera disusul dengan kegagalan selanjutnya, yakni pada Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019.

“Padahal saya selalu berada di nomor urut pertama,” ungkap pria yang lahir dari ibu etnis Jawa dan ayah seorang Tionghoa peranakan itu.

Pada tiga kali Pemilu mulai 1999 hingga Pemilu 2009, Hing mencalonkan diri melalui PKP yang kemudian berubah nama menjadi PKPI.

Baru mulai 2014, Hing pindah ke Partai Gerindra atas ajakan mantan Wakil Wali Kota Blitar Hendro Hermono yang saat itu menjadi Ketua DPC Kota Blitar.

Namun Hing menyebut keberuntungan belum menghampirinya meskipun sudah mencalonkan diri melalui partai politik yang lebih besar.

Baca Juga  Sosialisasi dan Pembinaan Petugas Pemungut dan Keamanan Pasar Kabupaten Blitar Pra Penerapan E-retribusi Pasar

Begitu juga ketika dirinya mencalonkan diri untuk yang ke-5 kalinya pada Pemilu 2019, Hing kembali gagal merebut kursi parlemen Kota Blitar. “Pemilu 2019 saya pindah Dapil (Daerah Pemilihan) dari Sukorejo ke Sananwetan yang merupakan daerah kelahiran saya. Meskipun gagal tapi nyaris jadi. Saya dapat 790 suara, kurang sedikit saja,” ujarnya.

Kali ini, pada Pemilu 2024 nanti, Hing yang kini berusia 55 tahun itu mengaku sangat optimistis akan berhasil mendapatkan kursi DPRD Kota Blitar yang telah dia perjuangkan selama 25 tahun terakhir.

Optimisme Hing bertambah tebal seiring dengan menguatnya posisi politik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam percaturan politik guna memperebutkan kursi Presiden pada 2024 nanti. “Kekalahan beliau dalam 3 kali Pilpres sangat meneguhkan hati saya untuk terus menyalonkan diri,” ujarnya.

“Rasa kecewa pasti ada. Namun prinsip saya adalah memperjuangkan suara rakyat. Caranya ya harus masuk ke sistem. Salah satu caranya menjadi anggota dewan,” imbuh Tan Ngi Hing.

Tan Ngi Hing mengaku tidak menggunakan uang ketika maju menjadi caleg. Dia lebih menggunakan pendekatan sosial ke masyarakat. Utamanya para petani yang sering ia bantu untuk mendapatkan dana bantuan dari pusat. Sementara pengeluarannya hanya untuk membuat kaos, alat peraga kampanye, pertemuan terbatas dengan konstituen, dan membayar saksi.

“Uang yang saya keluarkan itu saya tabung tiga tahun sebelum pemilu. Jadi tidak menganggu keuangan keluarga,” jelasnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion