SPMB 2025 Disdik Jatim Siapkan Petugas Dan Chatbot AI

Surabaya, Bindo.id – Ada 7.155 petugas help desk disiagakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Disdik Jatim) untuk membantu proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di seluruh wilayah provinsi.

Penempatan petugas tersebut berada di satuan pendidikan, cabang dinas, serta kantor Disdik Jatim. Mereka bertugas memberikan layanan konsultasi dan solusi untuk wali murid yang mengalami kendala ketika mengakses sistem pendaftaran.

“Layanan help desk melengkapi akses layanan informasi yang sudah ada yakni melalui call center dan chatbot AI,” tutur Kepala Disdik Jatim Aries Agung Paewai, Sabtu (31/5/2025).

Beroperasi 24 Jam Chatbot Senopati AI

Selain menggunakan bantuan manual, Pemprov Jatim juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) lewat platform chatbot yang diberi nama Senopati AI (Sepuluh Nopember Personal Assistant with Intelligence).

Chatbot AI tersebut dikembangkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Selama 24 jam penuh, chatbot tersebut aktif di laman spmbjatim.net serta memiliki tugas untuk memberikan jawaban instan, lengkap, serta akurat sehingga mempermudah akses informasi publik.

Proses SPMB 2025 dimulai tanggal 19 Mei hingga 3 Juli 2025, pembagian tahapan yakni :

1. Entry nilai oleh sekolah asal tanggal 19–31 Mei 2025
2. Pengambilan PIN tanggal 2–13 Juni 2025
3. Verifikasi dan validasi tes kesehatan untuk calon siswa SMK tanggal 2–14 Juni 2025
4. Latihan pendaftaran SPMB tanggal 9–11 Juni 2025

Tahapan sesuai dengan Jalur

• Tahap 1 dengan Jalur Mutasi, Afirmasi, dan Prestasi Lomba pada tanggal 16–17 Juni 2025
• Tahap 2 – Jalur Prestasi Nilai Akademik SMA pada tanggal 22–23 Juni 2025
• Tahap 3 – Jalur Domisili SMA/SMK pada tanggal 26–27 Juni 2025
• Tahap 4 – Jalur Nilai Prestasi Akademik SMK pada tanggal 2–3 Juli 2025

Pemprov Jawa Timur di SPMB 2025 hanya menyediakan 261.396 kursi di sekolah negeri. Sedangkan jumlah lulusan SMP dan sederajat tersedia 682.252 murid.

Sehingga, hanya 38,81 persen murid tertampung di sekolah negeri. Sedangkan 61,69 persen lainnya (sekitar 420.856 murid) harus meneruskan pendidikan ke sekolah swasta.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion