Connect with us

Info Regional

Jembatan Darurat Akan Dipasang Di Jalur Puncak Bogor 2 Akibat Jalan Terputus

Published

on

Jalur Puncak 2 terputus [radarbogor]

Bogor, Bindo.id – Petugas BPBD beserta Dinas PUPR akan memasang jembatan darurat untuk penanggulangan sementara amblasnya jembatan di Jalur Puncak 2.

Jembatan tersebut menghubungkan Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, dengan Desa Babakan Madang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dampak longsor yang melanda wilayah itu mengakibatkan jembatan tersebut amblas.

“Dalam waktu dekat ini mau ada pemasangan jembatan darurat atau jembatan bailey untuk penyambung ruas jalan di jalur Puncak 2,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, Jumat (29/11/2024).

Kata Adam, jembatan darurat itu panjangnya 30 meter dan lebarnya 4,2 meter.

Dinas terkait saat ini sedang mengadakan pengukuran untuk persiapan pemasangan jembatan rangka itu.

“Kalau untuk itu sudah mulai dieksekusi oleh dinas PU. Hari ini kami fokus dulu ke masyarakat yang terdampak (34 KK) itu. Paling besok pemantauan lagi dari segi perkembangan jembatannya karena harus ada penguatan dulu struktur bawahnya sebelum dipasang jembatan bailey itu. Kan bawahnya itu growong (bolong) tergerus longsor,” ujarnya.

Target pemasangan jembatan bailey untuk jembatan darurat ini akan secepatnya dibangun agar bisa digunakan sebagai konektivitas jalan.

“Rencana secepatnya bakal dipasang jembatan darurat itu karena kan bawahnya harus diperkuat dulu, takutnya terjadi longsor lagi kalau hujan,” ujarnya.

Situasi saat ini, kata Adam, jembatan di jalur Puncak 2 yang amblas tersebut tak bisa dilewati kendaraan.

Kondisi tersebut menyebabkan akses lalu lintas menjadi terputus. Padahal, jembatan tersebut sebagai jalur Puncak 2 untuk jalan Poros Tengah Timur atau Jalur Puncak II yang akan tembus ke Cipanas, tanpa perlu lewat ke daerah Ciawi.

Rutenya yakni dari daerah Sentul (Bogor) – Babakan Madang – Hambalang – Sukamakmur – Pacet – hingga ke Istana Cipanas (Cianjur).

“Memang nantinya mau dijadikan itu sebagai jalur alternatif Puncak II atau poros tengah timur. Tapi belum diresmikan malah amblas terkena longsor. Nah sebenarnya masih disebut jalan perintis karena belum menyambung langsung ke Sukamakmur, Puncak, Cianjur. Tapi selama ini banyak yang pakai (dilintasi) motor cross itu sering masih bisa,” ujarya.

Baca Juga  Sempat Lonsor, Kini Jalur Sukatani - Ciganea Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Peristiwa amblasnya jembatan ini mengakibatkan akses lalu lintas terputus, sehingga kendaraan roda dua dan roda 4 tidak bisa lewat di jalur itu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, menuturkan terjadinya amblesnya jembatan disebabkan hujan deras dengan intensitas tinggi di wilayah itu.

“Dikarenakan hujan deras dengan intensitas tinggi dan meluapnya aliran Sungai Bobojong (Sungai Puncak 2), jembatan penghubung antar desa ambruk karena TPT jembatan tersebut longsor,” tutur Adam pada keterangan tertulisnya, Kamis (28/11/2024).

Peristiwa longsor tersebut dilaporkan terjadi di hari Rabu (27/11/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

Menurutnya, longsor tersebut terjadi ketika hujan lebat berlangsung. Beruntungnya, tak ada rumah warga yang terkena dampak, sehingga tak ada korban jiwa.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion