Info Nasional
Prabowo Minta Birokrasi Tak Berbelit, Kepala Bappisus Dipanggil
![Kepala Bappisus dipanggil Prabowo [merdeka]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/08/Kepala-Bappisus-dipanggil-Prabowo-18d9ee5c.jpeg)
Jakarta, Bindo.id – Birokrasi pemerintahan diminta Presiden Prabowo Subianto supaya tak berbelit-belit.
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).
Permasalahan birokrasi yang berbelit ini jadi salah satu topik yang dibahas Kepala Negara dalam rapat.
“Ya saya diberikan petunjuk pengarahan oleh Pak Presiden bagaimana untuk tetap mengawasi, mengontrol jalannya proses birokrasi. Jangan terlalu berbelit-belit, iya toh. Jadi yang bisa dipangkas, itu supaya semua proses itu cepat dan tepat,” ujar Aris setelah bertemu dengan Prabowo, Selasa
Pesan Prabowo, birokrasi perlu dipangkas terutama jika ada kaitannya dengan kebutuhan warga. Misalkan berkaitan dengan dana desa, penyaluran pupuk, Koperasi Desa Merah Putih, makan bergizi gratis, dan lainnya.
“Macam-macam. Intinya proses birokrasi jangan terlalu berbelit-belit,” kata Aris.
Aris mengatakan PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) juga dibahas dikesempatan ini.
Direktur Utama Agrinas, Joao Angelo De Sousa Mota belum lama mundur dari jabatannya.
Joao mengatakan birokrasi yang rumit serta permasalahan anggaran jadi alasan dirinya mundur dari jabatan.
“Ya semuanya, semuanya. Itu dari awal Presiden pertama sudah menyampaikan bahwa kita harus perbaiki proses birokrasi kita, sesimpel-simpelnya, sepraktis-praktisnya, tapi tetap semuanya bisa dipertanggungjawabkan dan terukur,” ungkap Aris.
Kata Aris, pihaknya juga menyampaikan laporan evaluasi tentang mundurnya Dirut Agrinas kepada Prabowo.
“Oh sudah, sudah. Sudah diberi petunjuk-petunjuk, ya biasa lah namanya pejabat baru iya toh. Proses administrasi belum tentu menguasai ya, saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak Rosan segala macam. Ya intinya semuanya kita perbaiki,” tutur Aris.
Dirut PT Agrinas mengundurkan diri
Sebelumnya, PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) diberi mandat BUMN untuk mengurus ketahanan pangan.
Joao Angelo De Sousa Mota selaku Direktur Utama yang baru menjabat 6 bulan sejak Februari 2025 kini resmi menyatakan mengundurkan diri.
Ia menyampaikan langsung pengumuman tersebut saat konferensi pers. Dirinya juga menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto yang sudah memberinya kepercayaan untuk memimpin perusahaan hasil transformasi dari PT Yodya Karya (Persero) ini.
Alasan di balik keputusannya mundur juga tak ditutupi.
Dirinya mengaku malu sebab, walaupun sudah setengah tahun memimpin, namun belum ada kontribusi langsung yang dapat diberikan untuk ekonomi negara ataupun kesejahteraan petani.
Dirinya menegaskan hambatan terbesar justru datang dari permasalahan anggaran yang tidak kunjung turun dari pemegang saham, yaitu Danantara.
Ia mengatakan bahwa tanpa anggaran, rencana kerja yang sudah dipersiapkan dengan rapi hanya akan jadi tumpukan kertas.
Tak hanya tentang dana, Joao Mota juga merasa terjebak pusaran birokrasi yang berbelit di lingkungan Danantara.
Pada proyek pangan, dirinya sudah serahkan 3 kali studi kelayakan atau feasibility study (FS). Akan tetapi semuanya mentok tanpa adanyapersetujuan.
Menurutnya, ritme kerja seperti itu bertolak belakang dengan kebiasaannya di perusahaan swasta tempat ia berkarier sebelumnya. Di tempat kerja sebelumnya, ia mengutamakan kecepatan serta hasil yang nyata.
“Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya,” kata Joao Mota.
Ia mengatakan hingga hari ini tak memperoleh dukungan optimal untuk dapat membuat langkah-langkah nyata yang sudah dipersiapkan.
Dirinya memberikan contoh, anggaran Agrinas Pangan Nusantara sampai hari ini masih nol.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion