Connect with us

Bisnis

Virtual Office Diduga Jadi Penyebab Ruko-Kantor Kosong di Jakarta

Published

on

Ilustrasi Saat Bekerja [lifepal]
Sumber gambar : Ilustrasi Saat Bekerja [lifepal]

Bindo.id, Jakarta – Dampak dari pandemi Covid-19 menyebabkan berubahnya pola kebiasaan masyarakat diantaranya pola bekerja.

Biasanya orang-orang bekerja di kantor maupun tempatnya bekerja, sejak pandemi banyak orang mulai terbiasa bekerja dari mana saja dan tak harus berada kantor. Hal ini menjadi salah satu sebab banyak gedung kantor di Jakarta yang kosong. Bahkan, sejumlah kantor telah disewakan maupun dijual.

Banyak perusahaan yang saat memilih berpindah memakai jasa virtual office. Adanya fenomena tersebut, Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto berpendapat ke depannya keberadaan kantor akan mengalami sedikit perubahan.

“Jadi fenomena ke depannya itu, kantor itu lebih banyak communal table dan communal meeting room,” katanya, Minggu (23/1/2023).

Dia memberikan contoh nantinya hanya dibutuhkan kantor yang memiliki format meja yang sesuai dengan jumlah orang yang akan datang. Sedangkan untuk melakukan diskusi dapat dilakukan menggunakan aplikasi daring, misalnya Zoom Meeting maupun aplikasi lainnya.

“Format bisnisnya, format cara mereka bertemu itu mendiskusikan pekerjaan itu sudah beda sama yang conventional sebelum Covid,” tuturnya.

Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI) Anthony Leong berpendapat di tahun 2023 ini ada peluang untuk para pelaku usaha yang bergerak di bidang jasa penyewaan gedung maupun kantor.

Saat ini tren Virtual Office dan Serviced Office yang memiliki ukuran lebih kecil merupakan solusi untuk para pengusaha yang ingin merampingkan kantornya. Sebagian pengusaha yang awalnya memilih kantor yang besar kini dapat beralih ke Serviced Office yang memiliki ukuran yang kecil. Hal ini juga berlaku untuk para pemilik startup dan UMKM dalam bekerja dan berkarya.

“Virtual Office dan juga layanan Serviced Office (kantor private berukuran kecil) menjadi pilihan bagi para pengusaha pemula, startup dan UMKM dan menjadi tren saat ini dan ke depannya, karena cukup fleksibel dalam menggunakan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya dan efisien,” ucap Anthony, Minggu (29/1/2023).

Baca Juga  Dukung UMKM Lokal, Bupati Blitar Menghadiri Literasi dan Inklusi Keuangan Bagi Pelaku Usaha

Anthony mengatakan ekosistem Virtual Office dan Serviced Office yang ukurannya kecil mempunyai harga yang cukup terjangkau. Keputusan tersebut dapat menjadi solusi dan alternatif untuk para pengusaha yang ingin melakukan efisiensi biaya ruang kantor di tahun 2023.

“Perjakbi saat ini membuka peluang kepada semua pemilik gedung di Jakarta agar dapat mengoptimalisasikan ruang gedungnya sebagai Virtual Office dan Serviced Office sebagai inkubator startup dan UMKM dan menjadi alternatif bagi pengusaha yang ingin efisiensi dari kantor kecil ke kantor yang lebih kecil,” kata Anthony selaku Co-Founder Menara Office itu.

Saat ini Perjakbi mengadakan inovasi yaitu melakukan kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya IPB dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Kerjasama tersebut bertujuan untuk bisa membuat pusat inkubasi usaha yang menyediakan berbagai fasilitas. Fasilitas yang disediakan misalnya Co-working, Virtual Office, Serviced Office, dan layanan perbankan yang digunakan sebagai modal usaha.

Diharapkan ekosistem ini dapat memberikan nilai tambah untuk para pengusaha.

“Kita membuka peluang berkolaborasi dengan pihak gedung di kota besar untuk optimalisasi asetnya agar tidak idle. Saat ini dengan adanya isu resesi, semua orang khawatir, apalagi bagi pengusaha operator perkantoran di Jakarta, khawatir dengan berpindahnya Ibukota ke Kaltim, sehingga hanya pengusaha yang inovatif dan berdaya juang tinggi yang akan menang di tahun 2023 dan ke depannya,” tutur Anthony selaku Ketua HIPMI Digital Academy.

Sumber : Jadi Biang Kerok Kantor-Ruko Kosong di Jakarta, Apa Itu Virtual Office?

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion