Ekonomi
Sri Mulyani Singgung Perbaikan Core Tax Saat Pertemuan Bersama Eselon II Kementerian Keuangan
![Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati minta perbaiki core tax [beritasatu]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/06/Menteri-Keuangan-Sri-Mulyani-Indrawati-f590b61c.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tentang pentingnya penguatan sistem pajak nasional menjadi tulang punggung penerimaan negara.
Dirinya menyoroti kebutuhan belanja negara yang terus mengalami peningkatan. Dia juga menegaskan bahwa sistem perpajakan harus bisa mengimbangi tekanan itu.
“Penerimaan negara tidak boleh tertinggal karena kebutuhan negara tidak pernah turun,” ujar Sri Mulyani saat pertemuan bersama jajaran eselon II Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Dia mengatakan kebutuhan anggaran terus tumbuh seiring tekanan sosial, ekonomi, sampai keamanan.
Belanja negara menyasar berbagai bidang strategis, mulai dari bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, sampai pembangunan infrastruktur serta ketahanan nasional.
Dia mengatakan Direktorat Jenderal Pajak memegang peran sentral untuk menjaga keberlanjutan fiskal negara.
Oleh karena itu, pembenahan sistem pajak lewat implementasi teknologi jadi fokus utama.
“Perbaiki sistem core tax yang sedang kita bangun. Jalankan, yakinkan dia bisa berfungsi untuk melayani wajib pajak secara mudah dan mampu untuk kita menjalankan tugas mengumpulkan penerimaan pajak secara efisien, akuntabel, dan adil,” kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan transformasi organisasi perlu menyentuh aspek struktur, fungsi, serta sumber daya manusia.
Penataan kelembagaan juga berlaku bagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas untuk menjaga perekonomian nasional di tengah dinamika perdagangan global.
“Perdagangan internasional menjadi senjata dalam berkompetisi dan bahkan berkonfrontasi. Harus mampu mengantisipasi tantangan tersebut,” katanya.
Dia menyebutkan tantangan kian kompleks dengan perubahan geopolitik global.
Fungsi intelijen diperlukan untuk mendeteksi titik rawan di tengah fragmentasi rantai pasok serta dinamika politik internasional.
Di saat yang bersamaan, ekspektasi publik pada kinerja lembaga pajak serta bea cukai kian tinggi.
Media sosial memberi ruang kepada masyarakat menyampaikan tuntutan secara terbuka.
“Pajak dan Bea Cukai akan terus menjadi institusi yang disorot publik. Masyarakat akan terus menyampaikan pandangan dan aspirasi. Menagih karena merasa menjadi pembayar pajak. Menagih kepada negara dan pemerintah agar mereka mendapatkan pelayanan, agar mereka merasakan hasil dari pajak yang dibayarkan,” kata Sri Mulyani.
Dia meminta kepada semua jajaran penerimaan negara menjawab tantangan itu dengan pendekatan yang tegas dan manusiawi.
Kepemimpinan yang peduli serta bisa membangun kepercayaan sebagai kunci untuk meningkatkan penerimaan serta memberikan dukungan perbaikan ekonomi nasional.
“Lakukan edukasi, lakukan pendekatan yang manusiawi, namun pada saat yang sama berwibawa dan tegas,” ujar Sri Mulyani.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion