Connect with us

Ekonomi

Kemenparekraf Menargetkan Ada 120 Startup Yang Tumbuh Di Tahun 2024 Lewat Program BEKUP

Published

on

Kemenparekraf Menargetkan Ada 120 Startup Yang Tumbuh Di Tahun 2024 Lewat Program BEKUP [gatra]

Solo, Bindo.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengadakan program unggulan Baparekraf For Startup (BEKUP).

Di program itu, Kemenparekraf telah menargetkan sebanyak 120 startup tumbuh pada tahun 2024.

Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti menyebutkan Program BEKUP dilakukan di enam kota di Indonesia dan bekerjasama dengan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).

BEKUP sudah berlangsung mulai tahun 2016. Tujuannya yakni untuk memberikan dukungan terhadap pertumbuhan startup digital Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dirinya menyebutkan BEKUP rutin dilakukan oleh Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bawah naungan Kemenparekraf.

Kehadirannya menjadi ruang untuk para pelaku startup digital agar dapat mendongkrak kapasitas serta kemampuan lewat keterampilan serta pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis startup.

Sehingga dapat semakin menguatkan kebangkitan ekonomi serta membuka lapangan pekerjaan di Indonesia.

“Hanya ketika masa pandemi Covid-19 formatnya berubah menjadi online. Sudah sekitar 300 startup yang dihasilkan selama kurun waktu tahun 2016 sampai 2023,” ujar Yuana Rochma Astuti setelah Kick Off BEKUP 2024 yang diselenggarakan di Kota Solo, Senin (20/5/2024).

Sedangkan bersama AIBI, Yuana menyebutkan tahun ini menetapkan target sebanyak 120 startup dan menjaring di 6 kota.

Keenam kota tersebut yaitu Solo, Medan, Makassar, Malang, Denpasar, serta Bogor.

Kota Solo sebagai titik awal pertama dimulainya Kick Off BEKUP 2024 dengan format-format baru, salah satunya menggunakan lokal host. Menggunakan jaringan AIBI yang lebih luas, harapannya hasilnya dapat lebih maksimal.

Koordinator Bidang Startup dan Kewirausahaan UNS Innovation Hub Khresna Bayu Sangka menyebutkan lokal host pada BEKUP 2024 menjadi saringan awal untuk menjaring startup di kota-kota yang akan jadi tempat penyelenggaraan.

Sehingga lokasi yang terpilih nantinya sejak awal bukan merupakan startup jadi jadian.

Baca Juga  Usulan Kemenparekraf: 26 Oktober Diajukan sebagai Hari Nasional Ekonomi Kreatif

“Inkubatornya juga bukan ecek-ecek (jelek atau ala kadarnya). Kita melakukan seleksi dan terpilih inkubator yang memiliki underbow gede dan sukses membangun startup di kotanya masing-masing,” ujar Khresna Bayu Sangka.

Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), Catur Sugiarto menyebutkan startup yang mendaftar tak hanya sekedar berbasis ide yang spontan. Akan tetapi sudah terseleksi oleh inkubator-inkubator bisnis dari kampus, pemerintah maupun swasta.

Kata Catur Sugiarto, Startup yang mendaftar harapannya yang berbasis riset maupun teknologi.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion