BGN Bentuk 2 Tim Untuk Investigasi Kasus Keracunan MBG

Jakarta, Bindo.id – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang mengatakan pihaknya akan membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan kasus keracunan yang menimpa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kata Nanik, BGN akan membentuk 2 tim investigasi. Tim investigasi yang pertama berada di bawah Deputi Pemantauan dan Pengawasan (Tawas).

Tim tersebut akan bekerja sama dengan Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Dinas Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pemerintah daerah (pemda) setempat.

“Deputi Tawas, Pemantauan dan Pengawasan nanti kerja sama di situ ada kepolisian, BIN, Dinkes (Dinas Kesehatan), BPOM, dan juga pemda setempat untuk mengadakan investigasi,” tutur Nanik di Gedung BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Tim investigasi kedua, Nanik mengatakan BGN akan membentuk tim investigasi independen tersendiri yang diisi para ahli. Ia mengatakan tim ini akan diisi para ahli kimia, ahli farmasi, serta juru masak alias chef.

“Jadi ini sekumpulan dari yang independen, dari berbagai dispilin ilmu,” ujarnya.

Apakah hasil dari tim investigasi ini akan dibuka ke publik atau tidak, Nanik mengatakan tergantung, apakah membahayakan situasi negara atau tidak.

Kasus Keracunan MBG

Dari data BGN, terdapat 4.711 kasus yang terbagi dalam ke 3 wilayah, yaitu :

• Wilayah I mencapai 1.281 kasus
• Wilayah II mencapai 2.606 kasus
• Wilayah III meliputi 824 kasus

September ini ada 2.210 orang yang jadi korban keracunan MBG. Terbaru, status Kejadian Luar Biasa (KLB) sebab kasus keracunan menu MBG di daerahnya sangat tinggi ditetapkan Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.

Hingga Jumat (26/9/2025), terdapat 900 siswa Paud hingga SMA/SMK yang keracunan setelah menyantap menu MBG di Kabupaten Bandung Barat.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion