Connect with us

Peristiwa

KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan Beruntun Di Tol Cipularang Terjadi Jackknifing

Published

on

Ilustrasi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang [rasikafm]

Jakarta, Bindo.id – Hasil investigasi penyebab kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) KM 92+200B, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, disampaikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Senin (11/11/2024).

Kecelakaan ini juga melibatkan sebuah truk trailer yang kehilangan kendali serta menabrak antrean kendaraan di depannya.

Dalam insiden ini, 1 orang meninggal dunia, 4 orang mengalami luka berat, serta 25 orang mengalami luka ringan.

Dari hasil investigasi KNKT, kecelakaan ini disebabkan kombinasi sejumlah faktor. Penyebabnya yakni kondisi cuaca yang hujan, aliran air yang menggenang di jalan, dan kondisi geometrik jalan yang punya turunan panjang.

Truk trailer yang terlibat di kecelakaan ini mengalami fenomena jackknifing.

Fenomena dimana truk trailer jadi tak stabil ketika direm di permukaan yang tak rata, salah satunya genangan air.

Terjadinya fenomena tersebut disebabkan perbedaan koefisien gesekan antara roda kanan dan kiri trailer.

Kondisi jalan di lokasi kejadian punya kemiringan melintang yang tak maksimal untuk mengalirkan air hujan secara efektif.

Hal ini mengakibatkan terjadinya genangan di bahu dalam dan bisa berpengaruh pada stabilitas kendaraan, terutama pada kendaraan berat yang punya konfigurasi sumbu panjang diantaranya truk trailer.

Pemeriksaan teknis pada kendaraan menunjukkan bahwa walaupun sistem pengereman berfungsi, kondisi jalan yang basah dan perbedaan gaya gesekan mengakibatkan kendaraan kehilangan kontrol ketika mengerem.

Selanjutnya, faktor yang berkontribusi pada kematian dan cedera berat yakni truk trailer sudah sulit dikendalikan.

Perlu waktu serta lintasan panjang untuk mengembalikan posisi simetris traktor dan trailer atau mengkoreksi jackknifing.

Teori umum yang dilakukan yakni pengemudi harus melepaskan remnya. Jika pengemudi tak panik, salah satunya dengan mengerem hanya pada trailer serta tak memakai service brake.

Baca Juga  Titik Rawan Tol Cipularang Akan Ditambah Rambu Lalu Lintas Usai Terjadi Kecelakaan Beruntun

Sehingga, Truk trailer yang melaju dengan kecepatan sekitar 70 kilometer per jam di jalur kanan tak bisa menghindari tabrakan dengan kendaraan di depannya yang sedang melambat sebab penyempitan jalur.

Pada investigasi lebih lanjut, ditemukan bahwa jalur penghentian darurat (JPD) di KM 92+600 B punya sudut masuk yang terlalu besar. Jalur itu juga dianggap menyulitkan kendaraan besar untuk masuk ke jalur itu saat kondisinya darurat.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *