Jember Tetapkan Belajar Daring Dampak Langkanya BBM

Jember, Bindo.id – Sekolah di Jember, Jawa Tmur melakukan pembelajaran lewat jaringan (daring) di tahun ajaran baru ini.

Keputusan ini mulai diberlakukan sejak Bupati Jember Muhammad Fawait menerbitkan surat edaran (SE) pada Senin (28/7/2025). Kebijakan Pemkab Jember tersebut diambil di tengah krisis BBM sebab penutupan Jalur Gumitir mulai tanggal 24 Juli 2025.

Antrean BBM tidak terkendali sebab terhambatnya suplai BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jember.

“Kelangkaan BBM karena masalah, bukan persediaan, tapi masalah pendistribusian ya agak tersendat yang biasanya dari Banyuwangi ke Jember itu lancar maka ini ada halangan,” tuturnya saat jumpa pers di kantor DPRD Jember, Senin malam.

Oleh karena itu, Fawait memutuskan mencari solusi meminimalisasi dampak yang semakin parah lagi. Akhirnya ia memutuskan menerbitkan SE sekolah daring sampai ketersediaan BBM normal kembali. Sedangkan sekolah swasta dapat menyesuaikan.

“Dengan harapan bisa meringankan sedikit beban masyarakat Jember yang itu menjadi kewenangan kami yaitu mulai besok (29/7/2025) sampai kondisi normal kembali. Para pelajar di Kabupaten Jember boleh mengikukti pelajaran secara daring,” ujarnya didampingi sejumlah ASN beserta anggota legislatif.

Pengambilan kebijakan tersebut dilakukan usai berkoordinasi bersama berbagai pihak, anggota DPRD Jember, internal Pemkab Jember, maupun para ahli.

Fawait memandang solusi tersebut akan membuat kebutuhan BBM berkurang serta antrean panjang di SPBU hingga menimbulkan kemacetan juga mengganggu perekonomian dapat teratasi.

Di Jember banyak di antara orangtua yang mengantar jemput anaknya ke sekolah memakai kendaraan pribadi, motor ataupun mobil.

Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono menyebutkan SE bupati tentang sekolah daring sudah dilakukan sejak kemarin.

“Secara umum sudah terlaksana, sudah ada SE Bupati dan SE Kemenag Jember,” katanya, Rabu (30/7/2025).

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion