Connect with us

Transportasi

Mantap, IPCC Sandarkan Dua Kapal Besar International Sekalgus

Published

on

Foto istimewa/IPCC

JAKARTA (Bindo.id) – Membuka kuartal 4 (empat) tahun 2025, tepatnya minggu ketiga Oktober, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) kembali menunjukkan keandalannya dalam pelayanan kapal-kapal RoRo berskala besar secara sekaligus yaitu MV. BYD Explorer 1 dari Taicang Port China dan MV. Canopus Leader dari Singapore.

Dua Mother Vessel (MV) tersebut sandar di Dermaga IPCC Branch Jakarta. Hal ini menjadi bukti konsistensi dan bentuk peningkatan layanan IPCC kepada para pelanggan dalam hal Unlocking Capacity dimana saat kondisi tertentu dapat menyandarkan dua kapal internasional sekaligus pada area dermaga IPCC.

Hal ini tentunya berhasil terwujud atas sinergi dan kolaborasi yang unggul antara IPCC dengan stakeholder terkait di wilayah pelabuhan khususnya Bea Cukai dan KSOP. 

Kedatangan MV. BYD Explorer 1 dengan LOA (Length Over All) ±200 M dan lebar ±38 M menambah portofolio IPCC dalam menangani kapal besar berkapasitas angkut hingga 7.000 unit kargo. Di sisi dermaga lainnya juga bersandar MV. Canopus Leader dengan LOA ±180 M dan lebar ±32 M yang mampu mengangkut sekitar 5.100 unit kargo.

Di saat bersamaan tersebut IPCC mampu menangani 10.300 unit bongkar muat kendaraan secara total dengan aman dan terkendali. Hal ini didukung oleh kehandalan tim operasional dalam melakukan aktivitas serta terintegrasinya seluruh area penumpukan di Terminal Internasional IPCC Branch Jakarta melalui sistem PTOS-C.

“IPCC yang merupakan anak perusahaan di bawah pengelolaan Subholding Multipurpose yaitu PT Pelindo Multi Teminal terus berupaya untuk berinovasi dari berbagai sisi seperti digitalisasi layanan, transformasi pola operasi, inovasi produk dan model bisnis yang pada akhirnya memberikan kepuasan kepada para pengguna jasa sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan hubungan sinergis yang erat”, ucap Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC.

MV. BYD Eksplorer 1 sebagai salah satu kapal skala besar berbahan bakar LNG (Liquefied Natural Gas) yang tentunya lebih efisien dalam penggunaan energi dan menghasilkan emisi gas rumah kaca polutan udara yang lebih rendah.

Baca Juga  Raih Kemuliaan Muharram, Subholding Pelindo Berbagi Keberkahan bersama Anak Yatim

“Dengan kapasitas total hingga 7.000 unit kargo dalam sekali pelayaran dapat meningkatkan arus logistik yang lebih efisien yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak serta tentunya bagi keberlangsungan lingkungan dikarenakan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

“IPCC berkomitmen untuk mendorong implementasi pelabuhan hijau mulai dari penanaman tumbuhan di seluruh area terminal, menghilangkan penggunaan botol sekali pakai, penggunaan air hujan untuk penyiraman tanaman serta penggunaan solar cell yang kesemuanya sebagai bentuk tanggung jawab IPCC untuk berkelanjutan lingkungan dan mendukung implementasi green and smart port”, ucap Sugeng.

Hingga Kuartal III 2025, IPCC telah memfasilitasi kegiatan ekspor impor CBU sebesar 380.296 unit atau meningkat 21% YoY dengan distribusi ekspor sebesar 284.492 unit atau meningkat 10% YoY sedangkan impor sebesar 95.804 unit atau tumbuh 70% YoY dimana sebanyak 57.035 unit atau 59,5% merupakan mobil listrik berbasis baterai (BEV).

“IPCC bersama seluruh pengguna jasa berkomitmen membangun kolaborasi yang memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Indonesia mampu berdiri mandiri dalam pemanfaatan energi bersih dan tampil sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik dunia,” pungkas Sugeng.(bas)

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion