Connect with us

Info Nasional

Prabowo Sebut Aset Negara Berpotensi Disembunyikan Birokrat Nakal

Published

on

Presiden Prabowo Subianto [suara]

Jakarta, Bindo.id – Presiden Prabowo Subianto menyebutkan tak semua pemimpin Indonesia yang paham tentang adanya aset negara.

Para birokrat nakal menggunakan celah ini ntuk menyembunyikannya.

“Terus terang saja, banyak pemimpin kita tidak mengerti. Nah ini kadang-kadang pandainya beberapa birokrat kita. Aset disembunyikan,” ujar Prabowo ketika sidang kabinet paripurna di Istana, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Prabowo memberikan instruksi kepada semua jajaran menteri dan kepala badan/lembaga untuk melakukan pendataan aset-aset yang dimiliki oleh instansi yang mereka pimpin.

Hal ini untuk melakukan pelacakan apakah ada aset yang disembunyikan oleh jajaran birokrat di bawahnya.

“Saya minta menteri-menteri kaji, menteri-menteri yang punya aset banyak ini (kaji dan cari) aset (yang) disembunyikan,” ucap Prabowo.

“Nggak tahu nanti udah ganti 3-4 kali menteri, ganti tiga kali presiden bisa diapakan. Banyak aset negara itu hilang nggak jelas,” lanjutnya.

Kepala Negara mengaku baru mengetahui Indonesia punya aset yang sangat besar, setelah mengkonsolidasikan perusahaan-perusahaan pelat merah ke Danantara.

“Kita kaget bahwa aset kita under manajemen kita 982 miliar USD. Tapi kita konservatif ya sekitar 900 lah. Kita katakan ini aset under manajemen. Ada yang katakan ini dan itu, ada Tbk saham, tapi itu manage itu,” tuturnya.

“Tahu-tahu kita baru sadar ada aset lagi,” lanjutnya.

Selanjutnya, Prabowo menyinggung tentang aset negara yang ada di Senayan dan Kemayoran. Aset tersebut telah dikuasai banyak pihak lain.

“Kompleks GBK itu nilainya saya diberi tahu pengusaha, nilainya 25 miliar dollar 10 tahun lalu. Jadi sekarang mungkin nilainya naik, mungkin 30 miliar Pak Rosan?” ucapnya. “Berarti 982 tambah 30, kita sudah tembus 1 triliun USD,” ujarnya.

Kata Prabowo, aset negara yang ada di wilayah Senayan diprediksi luasnya mencapai 200 hektare. Sedangkan, aset negara yang berlokasi di kawasan Kemayoran, diprediksi luasnya mencapai 400 hektare.

Baca Juga  Penandatanganan MoU Proyek 1 Juta Rumah Bersama Qatar Disaksikan Presiden Prabowo

“400 hektare lebih mungkin ya 40 miliar dolar itu. Nanti itupun kita akan serahkan dikelola Danantara. Berarti sudah mungkin sudah 1.040 T, belum lagi aset di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Prabowo tak hanya meminta agar aset tersebut didata. Dirinya juga memerintahkan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid untuk melakukan penelitian tentang konsesi hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangunan (HGB) yang sudah habis.

“Cek semua konsesi-konsesi HGU HGB yang sudah jatuh tempo, kembalikan ke negara. We are very rich,” kata Prabowo

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion