Connect with us

News

BRIN Bantu Identifikasi Kayu Yang Hanyut Terbawa Banjir Sumatera

Published

on

BRIN bantu identifikasi kayu hanyut terbawa banji Sumatera [rri]

Jakarta, Bindo.id – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Satria menuturkan saat ini pihaknya terus mengirimkan bantuan untuk membantu para pencarian korban bencana longsor maupun banjir bandar di Sumatera Barat, Sumatera Utara, serta Aceh.

Dia mengatakan BRIN terus mengupdate data yang diperlukan kementerian-kementerian dalam proses pemulihan pasca bencana. Misalkan informasi citra satelit untuk melakukan pemantauan lokasi bencana.

“Data-data yang Ini akan terus kita update dan terus kita perkuat, tapi ke depan kita akan semakin canggih satelitnya,” ujar Arif setelah acara RIIM Award 2025 di Gedung BJ Habibie BRIN, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).

Kaji Kayu Gelondongan

Kayu-kayu gelondongan yang banyak hanyut selama banjir, BRIN juga membantu Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) untuk melakukan identifikasi kayu-kayu tersebut.

“Ya kita kan membantu Bareskrim untuk melakukan kajian forensik soal kayu. Itu kan kita bersama-sama dengan Kementerian Kehutanan kita ada kolaborasi juga dengan semua kementerian dengan BMKG kita juga menyiapkan data dengan BNPB,” ujarnya.

“Jadi kan tidak hanya sekedar tangkap darurat. Memang BRIN untuk tangkap darurat menyediakan data dasar kepada Kementerian Kemudian berikutnya lagi kita menyediakan data lagi untuk persiapan rekonstruksi,” lanjutnya.

Kirimkan Drone Dan Arsinum Layak Konsumsi

BRIN menyalurkan inovasi air siap minum (arsinum) yang layak untuk dikonsumsi. Alat pengolah air keruh jadi air siap minum tersebut dipastikan Arif sudah sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan.

“Ya, satu arsinum yang Insya Allah Sabtu ini sampai di sana. Karena memang butuh, ada beberapa hal kendala teknis ya untuk keberangkatan ke sana sehingga baru sampai hari Sabtu ini,” ujarnya.

Demi membantu pencarian korban, Drone Alap-alap maupun drone penetration radar drone juga dikerahkan. Drone Alap-alap diklaim dapat melakukan deteksi mayat hingga kedalaman 100 meter.

Baca Juga  Rel Kereta Api Di Semarang Tergenang Banjir, Sejumlah Perjalanan Dialihkan

“Untuk memahami kedalaman lumpur seperti apa dan kemudian juga kalau ada jenazah di bawah bisa terdeteksi dengan baik,” ujar Arif.

BRIN Mengembangkan Satelit AI untuk Bencana

Harapan Arif depannya, BRIN dapat mengembangkan satelit yang lebih canggih. Sementara saat ini, BRIN sudah mengembangkan satelit yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI).

“Sekarang kan riset di BRIN juga berkaitan hubungan citra satelit dengan AI. Jadi bagaimana gambar-gambar citra satelit tidak hanya dalam perupa gambar tapi sudah dalam perupa narasi,” ujar mantan Rektor IPB University.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion