Connect with us

News

Kampung Berdaya Bidang Peternakan Dikembangkan Kemensos di Magelang

Published

on

Program 'Kampung Berdaya Kemensos' di bidang peternakan [tirto]

Jakarta, Bindo.id – Program ‘Kampung Berdaya Kemensos’ terus diperluas Kementerian Sosial (Kemensos).

Ini merupakan upaya pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Setelah sukses mengembangkan Kampung Berdaya bidang kerajinan anyaman di daerah Gunungkidul, program ini kemudian diperluas ke sektor peternakan bekerjasama dengan masyarakat di Desa Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Program Kampung Berdaya Kemensos dibuat agar masyarakat miskin ekstrem, miskin, serta rentan bisa menjadi lebih produktif dan juga berdaya secara ekonomi.

Pada pelaksanaannya, Kampung Berdaya membangun ekosistem ekonomi produktif yang terintegrasi, mencakup proses kreasi, produksi, distribusi, maupun konsumsi yang disesuaikan dengan potensi lokal di setiap wilayah.

Konsep ini juga menegaskan tentang tanggung jawab sosial masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat.

Harapannya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.

Ada 25 ekor kambing jenis saanen hasil kolaborasi antara Kemensos dan PT Tresno Jamu Indonesia Cilacap. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyerahkan 25 kambing tersebut kepada 25 penerima manfaat pada Minggu (25/10/2025).

Penerima manfaat tersebut berasal dari enam desa, yakni Kajoran, Pucungroto, Kalirejo, Tanjunganom, Ngadirejo, serta Bigaran.

Bantuan itu jadi langkah awal pengembangan ekonomi warga berbasis potensi lokal. Kambing saanen dikenal menjadi penghasil susu dengan produktivitas tinggi.

Hasil susu nantinya akan dikelola bersama PT Tresno Jamu Indonesia untuk diolah serta dipasarkan. Selain itu, hasil susu ini juga dapat membuka peluang ekspor

Agus menyebut program ini sebagai titik awal masyarakat untuk bertransformasi menuju kemandirian.

“Ini awal, starting point bagi masyarakat untuk hijrah, berubah menjadi lebih berdaya,” tuturnya pada keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).

Ia menyebutkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong terciptanya rakyat yang sejahtera dan mandiri.

Baca Juga  Ratusan Sapi Ternak Terjangkit LSD Di Bangka Belitung

“Pak Presiden ingin masyarakat Indonesia bisa gumuyu, bahagia, sejahtera, dan terpenuhi kebutuhannya. Karena itu, Kemensos bergerak lewat pemberdayaan agar masyarakat punya penghasilan sendiri, bukan terus bergantung pada bansos,” imbuhnya.

Agus juga mengingatkan tentang pentingnya peran para kepala desa maupun tokoh masyarakat dalam membina warganya supaya ikut berdaya dan berubah ke arah yang lebih baik.

“Mindset harus berubah. Ayo ayomi warganya supaya ikut berubah. Kita ingin masyarakat yang gemuyu, adil, dan makmur,” ujarnya.

Dia menegaskan kembali tentang komitmen Kemensos dalam memperkuat semangat pemberdayaan masyarakat lewat program Kampung Berdaya.

“Bismillah, semoga kolaborasi ini menjadi titik awal Kampung Berdaya Kemensos di bidang peternakan. Ini awal, tapi kita buktikan bahwa semangat pemberdayaan itu terus berjalan,” ujarnya.

Pimpinan PT Tresno Jamu Indonesia, Arum berpendapat kolaborasi ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun kemandirian desa.

“Ada dua potensi besar dari sini, yaitu peternakannya dan susu yang bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi. Kami akan upayakan agar potensi ini berkembang hingga bisa ekspor,” ujarnya.

Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial, I Ketut Supena mengatakan Kemensos senantiasa mencari strategi supaya penerima bantuan sosial tak selamanya bergantung pada bantuan.

Ia menegaskan tentang pentingnya pemberdayaan yang berkelanjutan supaya masyarakat punya sumber penghasilan tetap dan mandiri.

“Peternakan kambing ini jadi salah satu bentuk pemberdayaan agar masyarakat memiliki pendapatan tetap dan mandiri. Nanti juga akan dikembangkan untuk ibu-ibu agar bisa ikut berdaya,” ungkapnya.

Di kesempatan itu, Kepala Desa Kajoran, Edi mengapresiasi Kementerian Sosial atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan kepada masyarakat desanya.

“Bantuan ini membuka harapan baru bagi masyarakat kami. Kami butuh panduan yang terintegrasi antara pertanian dan peternakan, agar bisa mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.

Baca Juga  Instalasi Air Minum Di Sekolah Malaka NTT Telah Diresmikan Oleh Mensos Risma

Salah satu penerima manfaat dari Desa Ngadiharjo bernama Haidar Imama bersyukur atas bantuan yang diterima. Dirinya berharap program ini bisa terus berlanjut serta membawa dampak positif pada kelompok ternak yang ada di desanya.

“Senang sekali saya. Terima kasih kepada Kemensos. Semoga program ini berkelanjutan dan kelompok ternak kami makin maju,” ujarnya.

Implementasi konsep Kampung Berdaya sebelumnya sudah memberikam dampak yang signifikan. Produk anyaman dari 150 KPM binaan Kemensos di Gunungkidul sudah berhasil diekspor ke Amerika Serikat dengan bekerja sama PT Out Of Asia, sebanyak 4 kontainer.

Kepala Sentra Antasena Magelang Supriyono, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Agung Suhartoyo, Camat Kajoran Pryuda Budi, beserta jajaran perangkat desa dan para penerima manfaat hadir di acara ini

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion