Teknologi
GpT -5 Bisa Membuat Program, Dampaknya Diungkap Bos Open AI
![CEO OpenAI, Sam Altman [economictimes]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/08/CEO-OpenAI-Sam-Altman-1219cdf1.jpeg)
Jakarta, Bindo.id – GPT-5 kini telah resmi dirilis OpenAI dan diklaim membawa lompatan besar pada kecerdasan buatan. Saat mempromosikan GPT-5, CEO OpenAI, Sam Altman mengibaratkan seperti punya “tim ahli tingkat PhD di saku Anda.”
“ChatGPT 5 bawa peningkatan besar dari versi 4.0 dan langkah signifikan menuju AGI. Saya kembali mencoba GPT-4, dan teknologi itu sekarang terasa kuno. GPT-3 seperti siswa SMA, GPT-4 seperti mahasiswa cerdas, dan GPT-5 untuk pertama kalinya terasa seperti pakar tingkat PhD,” kata Altman saat briefing.
Ia mengatakan GPT-5 tak hanya mampu menjawab pertanyaan, namun juga dapat melakukan banyak hal, salah satunya mampu menulis perangkat lunak secara instan berkualitas tinggi.
Fitur software on-demand ini disebut menjadi salah satu pembeda utama era GPT-5.
“Ini seperti kekuatan super. Setiap orang kini memiliki ‘tim pakar’ tingkat PhD di saku mereka. Era di mana satu orang dapat melakukan lebih banyak dari siapa pun dalam sejarah manusia,” ujarnya.
GPT-5 serta Masa Depan Profesi Programmer
GPT-5 yang memiliki peningkatan kemampuan menimbulkan kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan pekerjaan programmer.
Akan tetapi, Altman mengatakan secara tegas bahwa pihaknya belum melihat bukti bahwa hal itu akan menghapus profesi itu.
“Kita tidak melihat buktinya. Saya justru berpikir kita telah meremehkan jumlah perangkat lunak tambahan yang dibutuhkan dunia,” kata Altman.
Durinya percaya hadirnya GPT-5 akan membuat engineer perangkat lunak jauh lebih produktif serta memangkas biaya pembuatan software.
Sehingga, permintaan perangkat lunak justru akan mengalami lonjakan, walaupun sifat pekerjaan programmer akan mengalami perubahan.
“Seiring dengan adanya perangkat yang memungkinkan engineer perangkat lunak menjadi jauh lebih produktif dan biaya pembuatan perangkat lunak menurun, kita akan menyadari bahwa dunia menginginkan lebih banyak perangkat lunak. Akan ada lebih banyak pekerjaan, meskipun sifatnya akan berubah,” ujarnya.
Kata Altman, kemampuan AI dalam memahami keinginan manusia serta mengubahnya jadi instruksi komputer. Hal ini merupakan salah satu kegunaan inti teknologi ini.
Pengkodean tak lagi hanya sekadar menulis baris kode, namun juga sebagai cara untuk menciptakan antarmuka baru, berbagi pengalaman lebih kaya, serta memberi fasilitasi kolaborasi antarindividu.
Menurut Altman, permintaan perangkat lunak pada dasarnya tak terbatas. Hal ini akan jadi pembuka jalan besar untuk pertumbuhan ekonomi maupun peluang baru,
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion