Connect with us

Info Regional

Kembangkan Benih Padi Unggul Di Jawa Barat, Dedi Mulyadi Jalin Kerjasama Dengan BRIN

Published

on

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi [instagram]

Bandung, Bindo.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan pengembangan benih padi unggul untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Kepala BRIN Arif Satria dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (24/12/2025).

Kepala BRIN Arif Satria menuturkan dalam kerjasama ini ad 48 kegiatan kolaborasi yang sudah disepakati.

Salah satunya yakni pengembangan varietas padi jadi salah satu fokus utama kolaborasi itu.

“Yang penting kita harus sama-sama untuk meningkatkan produktivitas pangan yang ada di Jawa Barat ini tapi dengan prinsip-prinsip menjaga lingkungan dengan baik,” tutur Arif pada awak media di lokasi.

Kata Arif, beberapa varietas padi yang dikembangkan BRIN punya potensi produksi hingga 10–12 ton per hektar serta bisa dipanen hingga 3 kali dalam setahun.

Akan tetapi, varietas itu harus disesuaikan dengan gaya hidup masyarakat yang ada di Jawa Barat.

“Karena kadang-kadang ada banyak varietas yang kemudian tidak cocok untuk masyarakat Jawa Barat. Karena masyarakat Jawa Barat kan suka makan pakai tangan. Sehingga butuh beras yang pulen,” ujarnya.

Riset Untuk Dasar Pengambilan Keputusan

Kata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, riset akan jadi dasar utama dalam kebijakan pembangunan daerah, termasuk di sektor pangan.

“Provinsi Jabar memiliki komitmen agar riset menjadi salah satu dasar utama dalam pengambilan keputusan pembangunan,” ujar Dedi.

Dia mengatakan benih padi hasil kerja sama itu akan segera disemai serta didistribusikan pada musim tanam selanjutnya.

Harapan Dedi, produktivitas padi Jawa Barat yang saat ini rata-rata 4–5 ton per hektar bisa mengalami peningkatan signifikan.

“Ya kita harapkan lah bisa 8, bisa sampai 10. Naik angka 7 saja sudah luar biasa. Kalau warga Jabar nanti produktivitas pangannya 7 ton per hektar itu sudah keren. Tapi merata,” ujarnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion

Baca Juga  Tanggapan BMKG Tentang Isu Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik