Info Regional
Bupati TTU Sudah 2 Kali Kirimkan Surat ke Pemerintah Pusat Tentang Konflik Lahan Batas Negara RI-Timor Leste
![Konflik Lahan Batas Negara RI-Timor Leste [voi]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/08/Konflik-Lahan-Batas-Negara-RI-Timor-Leste-65a99340.jpg)
Kupang, Bindo.id – Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Yoseph Falentinus Delasale Kebo, sudah 2 kali mengirimkan surat ke pemerintah pusat tentang permasalahan batas negara antara Kabupaten TTU dan Distrik Oecusse, Timor Leste.
Di surat tersebut, Falentinus menyebutkan ada potensi konflik antara warga kedua negara, sebab belum ada kesepakatan batas negara.
“Dua surat itu sudah saya kirim ke pemerintah pusat dan sudah dijawab melalui rapat koordinasi tanggal 15 Agustus di Jakarta yang dikoordinasi oleh Polhukam,” ujar Falentinus, Kamis (28/8/2025).
Falentinus mengatakan pada tangg 29 Juli 2025, Pemerintah Kabupaten TTU sudah mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri.
Di tanggal 1 Agustus 2025, pihaknya juga kembali mengirimkan surat ke Kemenkopolhukam. Pada surat tersebut, pihaknya mengatakan ada potensi keributan di Desa Inbate sebab hasil pemetaan wilayah tak diterima masyarakat.
“Ada 12,8 hektar tanah milik warga Indonesia yang justru masuk ke wilayah Timor Leste di Distrik Oecusse,” tutur Falen.
Belum tuntas dibahas surat tersebut, namun konflik di Desa Inbate terjadi.
Sehingga, Falentinus meminta kepada pemerintah pusat agar mengambil langkah konkret lewat jalur diplomasi lintas kementerian supaya konflik perbatasan tak berulang.
Apabila hal ini tak segera diselesaikan, dapat memicu konflik lebih besar lagi. Tak hanya di Desa Inbate, namun juga di sejumlah titik perbatasan lainnya.
Seorang Warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT sebelumnya ditembak petugas keamanan dari negara Timor Leste pada Senin (25/8/2025).
“Betul ada warga kita yang ditembak. Sekarang dirawat di Puskesmas Inbate,” tutur Camat Bikomi Nilulat, Saverianus Lake, Senin siang
Kata Lake, penembakan tersebut terjadi sebab permasalahan batas negara, antara Kabupaten TTU dan Distrik Oekusi, Timor Leste.
Warga Desa Inbate merasa kesal sebab lahan mereka dicaplok warga Timor Leste. Sehingga bentrokan antara warga kedua negara terjadi pada Senin pagi.
Lake mengatakan batas negara digeser masuk hingga belasan hektar.
“Ada 12 hektar lebih,” ujarnya.
Lake dan sejumlah aparat terkait saat ini sedang berada di lokasi untuk melakukan pemantauan situasi. Peristiwa tersebut juga dibenarkan oleh Bupati TTU Yosep Falentinus Delasalle Kebo.
“Betul. Ditembak oleh polisi perbatasan Timor Leste (UPF),” ungkap Falentinus singkat.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion