Info Regional
Di Jakarta Ada Ribuan Ton Sampah Perharinya, Ini Rencana Pramono Untuk Mengatasinya
![Rencana Gubernur Jakarta, Pramono Anung akan atasi sampah di Jakarta [kumparan]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/07/Gubernur-Jakarta-Pramono-Anung-akan-atasi-sampah-8e82dbd4.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku siap membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk di Ibu Kota Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta berencana akan membangun 4 PLTSa, salah satu prioritasnya akan dibangun di daerah Jakarta Utara.
Proyek ini merupakan bagian dari strategi transisi energi hijau atau energi bersih. Presiden RI, Prabowo Subianto juga sudah menyetujui proyek ini. Di acara Urban Climate Action Programme (UCAP) Climate Action Implementation (CAI) Regional Convening 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (23/7/2025), Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyatakan restu dari Presiden sebagai landasan kuat untuk melaksanakan proyek konversi sampah jadi energi.
“Saya beruntung sudah mendapatkan arahan dan sekaligus persetujuan oleh pemerintah pusat, oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, bahwa penggunaan energi ke depan di Jakarta salah satunya akan menggunakan energi sampah,” ujar Pramono.
Produksi Sampah per Hari di Jakarta 7.700 To.
Dari data Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sekitar 7.700 ton sampah harian di Jakarta.
Prediksi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang lebih dari 55 juta ton.
Menanggapi kondisi itu, Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan pembangunan 4 PLTSa sudah dimasukkan di rancangan Peraturan Presiden tentang Lingkungan Hidup.
“Jakarta siap untuk membangun PLTSa,” kata Asep di sebuah kegiatan yang digelar di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (21/6/2025).
Sunter, Jakarta Utara merupakan salah satu lokasi yang dipersiapkan. Di sana, lahan yang dimiliki PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang sebelumnya dirancang untuk Intermediate Treatment Facility (ITF) akan digunakan untuk proyek ini.
Lahan itu sudag tersedia sejak 2018–2019 dan saat ini sedang dikaji lagi tentang kelayakannya untuk kebutuhan terkini.
Rencananya lembangunan fisik PLTSa akan dimulai pada 2026, bersamaan proyek serupa di 33 lokasi lain di Indonesia.
Jakarta ditunjuk menjadi salah satu proyek percontohan nasional untuk teknologi pengelolaan sampah yang berbasis energi ini.
Upaya Menuju Kota Rendah Emisi
Demi memberikan dukungan keberlanjutan lingkungan, Pemprov DKI juga sedang melakukan penyusunan Jakarta Green Building Regulation.
Kebijakan tersebut akan mewajibkan bangunan baru mencapai efisiensi energi serta air sampai 100 persen.
Target vangunan lama untuk menyesuaikan hingga 50 persen di tahun 2030. Upaya ini diyakini secara signifikan bisa menurunkan emisi karbon Jakarta.
“Kalau regulasi ini berjalan efektif, kami bisa memangkas emisi karbon sampai 10,6 juta ton per tahun,” kata Pramono.
Ia mengatakan ambisi itu selaras dengan upaya Jakarta untuk jadi kota rendah emisi, modern, serta berkelanjutan.
“Mudah-mudahan saya bisa mewujudkan dan saya yakin bisa mewujudkan itu,” pungkasnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion