Info Regional
Gratis Belajar Keterampilan Baru Di Jakarta Dengan Mobil Pelatihan Keliling
![Pelatihan kerja keliling di Jakarta [koran-jakarta]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/05/Pelatihan-kerja-keliling-di-Jakarta-82faef76.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Upaya Pemerintah Provinsi Jakarta untuk meningkatkan keterampilan warga melalui hadirnya Mobile Training Unit (MTU), yakni kendaraan pelatihan kerja keliling yang hadir langsung ke tengah masyarakat.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebutkan program ini jadi salah satu prioritas utama 100 hari pertamanya menjabat.
Dirinya berharap hadirnya MTU dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh warga, terutama yang belum punya pekerjaan.
“Ini memang program yang sangat dibutuhkan di lapangan. Tujuannya sederhana, agar warga yang belum beruntung, yang belum bekerja, bisa mendapatkan keterampilan dan peluang,” tutur Pramono, Jumat (2/5/2025)
Tersedia berbagai pelatihan keterampilan di MTU, yakni tata rias, menjahit, serta desain grafis.
Pramono mengaku terkesan dengan pelatihan yang dilaksanakan langsung di lokasi permukiman warga.
Peserta pelatihan di MTU ini akan memperoleh sertifikat keterampilan yang bisa dipakai sebagai bekal untuk mencari pekerjaan maupun membuka usaha mandiri.
Pemprov Jakarta juga memiliki komitmen untuk memberi dukungan permodalan kepada peserta pelatihan yang ingin memulai usaha.
Kata Pramono, biasanya permasalahan warga ada pada permodalan. Dirinya mengatakan Pemprov Jakarta tak bisa memberikan bantuan sepenuhnya gratis.
“Tetapi membantu permodalan semurah mungkin. Apakah dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau lainnya,” ujar Pramono.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta Hari Nugroho menyebutkan program MTU menyasar warga ber-KTP DKI Jakarta.
Mobil pelatihan ini akan bergilir ke semua wilayah Jakarta serta ditempatkan di lokasi-lokasi strategis diantaranya RPTRA, kelurahan, hingga rusunawa.
“Sejauh ini, 40 persen program MTU sudah berjalan. Sisanya akan dijalankan di berbagai titik, seperti kelurahan, RPTRA, dan rusun yang memang membutuhkan pelatihan,” tutur Hari.
Kata Hari, antusiasme warga adanya program ini cukup tinggi. Salah satunya di Rusunawa KS Tubun, jumlah peserta pelatihan mengalami peningkatan dari 2.300 orang di tahun 2024, di tahun 2025 menjadi 2.700 orang.
Warga yang ingin ikut pelatihan, cukup mengajukan surat permohonan dari RT/RW, Karang Taruna, maupun lewat lurah dan camat.
Selanjutnya, permohonan tersebut akan diteruskan ke Disnakertransgi untuk ditindaklanjuti. Setelah permohonan masuk, Pemprov akan mengadakan survei ke lokasi serta melakukan asesmen.
Dinas kemudian akan mengirimkan unit MTU sesuai dengan kebutuhan warga. Misalkan di KS Tubun, pelatihan yang paling diminati yakni tata rias.
Setiap pelatihan di MTU akan dilaksanakan selama 20 hari. Semua proses pengajuan permohonan serta pelatihan dilaksanakan gratis.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion