Inspirasi
MALIKA, Inisiatif Berkelanjutan PDC Kelola Limbah Minyak Jelantah untuk Kesejahteraan

Riau (Bindo.id) – PT Patra Drilling Contractor (PDC) melalui misi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menggelar Pelatihan dan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi dan Sabun dalam program Mari Kelola Jelantah Kita (‘Malika’).
Pembukaan program berlangsung di Balai Desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, pada Kamis (7/8/2025).
Acara dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bengkalis H. Toharuddin, Camat Bathin Solapan Muhammad Rusydy MR, S.STP, M.Si, serta Direktur Keuangan Patra Drilling Contractor Fitra Adriza.
Dalam sambutannya, Fitra Adriza menyampaikan, sebagai perusahaan jasa penunjang energi dan memiliki satu unit bisnis Food and Lodging Services (FLS), PDC menghasilkan limbah minyak jelantah dalam jumlah lumayan banyak.
“Melalui program CSR Malika ini, kami ingin mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar Fitra.
Inisiatif ini, Fitra menegaskan, tidak hanya fokus pada aspek keberlanjutan lingkungan, tetapi juga sosial dan ekonomi.
Pelatihan diberikan kepada warga sekitar agar mereka mampu mengolah minyak jelantah menjadi produk ramah lingkungan dan bernilai jual.
Program Pelatihan dilaksanakan di Desa Buluh Manis dan Desa Petani sejak 26 Juli 2025, diikuti 30 peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga, karang taruna, dan masyarakat sekitar.
Program Malika sejalan dengan pencapaian sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya SDGs Poin 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera dimana dapat mengurangi risiko kesehatan dari pembuangan limbah minyak jelantah yang sembarangan.
Poin 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, poin 9 terkait Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan poin 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dimana ajakan mengelola jelantah untuk menumbuhkan kesadaran akan pengelolaan limbah yang bijak dan berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Bengkalis menyambut baik pelaksanaan program ini dan mendorong sinergi antara perusahaan dan masyarakat dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan ramah lingkungan.
“Kegiatan ini sejalan dengan agenda pembangunan daerah yang berorientasi pada ekonomi hijau dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal,” ucap Toharuddin.
Hal senada disampaikan Camat Bathin Solapan, Muhammad Rusydy MR, yang menilai bahwa program ini berpotensi mendorong terbentuknya unit usaha baru di tingkat rumah tangga dan kelompok masyarakat.
“Pengelolaan minyak jelantah secara tepat tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang kerja dan wirausaha baru di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selama program Pelatihan dan pengelolaan minyak jelantah, para peserta diajarkan untuk penyulingan minyak, proses bleaching minyak, praktik pengolahaan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sabun cair dan sabun batang, pengemasan produk, hingga manajemen usaha.
Program Malika bukan hanya sekedar tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh PDC akan tetapi ini merupakan wujud ajakan untuk masyarakat luas dan para pelaku industri untuk dapat mengelola jelantah menjadi rupiah.(bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion