Inspirasi
Sorong Membaca, Kolaborasi Literasi Anak Bangsa dari Timur Indonesia

SORONG (Bindo.id) Gerakan literasi kembali menggema dari timur Indonesia.
Melalui pendekatan akar rumput dan kolaborasi lintas sektor, para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Angkatan PK-256 menggelar kegiatan bertajuk “Sorong Membaca: Kolaborasi untuk Masa Depan yang Berbudaya”, sebuah inisiatif untuk memperkuat budaya literasi di Papua Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan hari Jumat (4/7/2025) di Ruang Perpustakaan Daerah Kota Sorong, dihadiri berbagai pemangku kepentingan: pemerintah daerah, tenaga pendidik, komunitas literasi, serta generasi muda.
“Sorong Membaca” menjadi ruang bersama yang memperkuat ekosistem literasi berbasis budaya dan kebersamaan.
Rangkaian kegiatan meliputi:
* Peluncuran buku literasi anak bertema budaya Papua karya penerima beasiswa PK-256,
* Talkshow literasi yang mendorong kolaborasi antar sektor,
* Aktivitas membaca dan budaya bersama anak-anak di Kampung Sagu, pada waktu mendatang.
“Kami tidak hanya ingin anak-anak membaca, tetapi juga membuka akses mereka terhadap dunia yang lebih luas-pengetahuan, peluang, dan mimpi-mimpi yang lebih tinggi,” ujar Ketua Angkatan PK-256 Alexander Brando.
Sorong Membaca bukti bahwa semangat kolektif bisa menjadi jawaban atas tantangan literasi di Papua Barat.
Ketua Divisi Social Project PK-256, Regina Asmuruf, menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud nilai karakter penerima beasiswa. Literasi bukan sekadar program, melainkan gerakan untuk menumbuhkan kebanggaan pada budaya sendiri.
“Kami mencetak 100 buku dan menyebarkannya ke sekolah, rumah baca, dan taman baca di Sorong,” katanya.
Mewakili Walikota Sorong, acara dibuka secara simbolis oleh Abdul Rahim Oeli Staf Ahli Wali Kota Sorong Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, dengan pukulan tifa lima kali, sebagai lambang semangat yang membumi namun berdampak nasional.
“Membangun budaya membaca adalah tanggung jawab bersama. Momentum ini harus kita gunakan untuk memperkuat komitmen membentuk generasi Sorong yang lebih cerdas dan kritis,” tegasnya.
Talkshow ini menjadi ruang reflektif yang mempertemukan perspektif dari unsur pemerintahan, pendidikan, komunitas, dan generasi muda. Setiap narasumber memberikan sudut pandang secara menyeluruh—360 derajat—terkait tantangan literasi di Papua Barat serta bentuk kolaborasi yang diharapkan ke depan.
Setiap narasumber sepakat bahwa membangun budaya literasi bukan pekerjaan satu pihak, melainkan gerakan kolektif yang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Sebagai penutup, komunitas yang hadir dan perwakilan Pemerintah Kota Sorong menyatakan komitmen bersama untuk terus menghidupkan semangat literasi di Kota Sorong.
Komitmen tersebut memuat tekad untuk:
1. Mendorong penguatan budaya literasi di Kota Sorong melalui kolaborasi lintas sektor.
2. Mendukung terciptanya ekosistem membaca yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal.
3. Berkontribusi secara aktif dalam penyediaan akses informasi dan bacaan yang merata bagi masyarakat.
4. Menjadi bagian dari gerakan bersama untuk menciptakan masa depan Sorong yang cerdas, berbudaya, dan berdaya saing.
Sorong Membaca bukan sebuah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju Papua yang literat, inklusif, dan siap menyongsong masa depan yang berkeadilan. (bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion