Connect with us

Kesehatan

Bapeten Tanggapi Asal Usul Limbah Reaktor Nuklir Di Serang

Published

on

Dugaan asal usul limbah Reaktor Nuklir di Serang diungkap Bapeten [updatebanget]

Jakarta, Bindo.id – Tanggapan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) pada Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq yang mengatakan pencemaran radioaktif di Cikande, Serang, Banten, diduga hasil reaktor nuklir dari negara lain yang masuk ke Indonesia.

Kepala Bagian Komunikasi Publik Bapeten, Abdul Qohhar, menerangkan tentang asal usul limbah reaktur nuklir itu.

“Apa yang disampaikan Pak Menteri bahwa di Indonesia tidak terdapat reaktor nuklir, hal tersebut dalam konteks reaktor nuklir untuk pembangkitan energi/PLTN. Namun demikian, Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir yang kesemuanya digunakan untuk tujuan penelitian,” tutur Abdul mengawali penjelasannya, Sabtu (27/9/2025).

Abdul menyebutkan zat radioaktif cesium-137 itu hasil reaktor nuklir. Kara Abdul, di Indonesia kebijakan pengelolaan limbah radioaktif juga sudah diatur dengan harus dilimbahkan ke fasilitas pengolahan limbah di BRIN.

“Adalah benar bahwa dalam pengoperasian reaktor nuklir, atau secara umum reaksi fisi, uranium yang mengalami pembelahan akan memunculkan nuklida-nuklida baru, salah satunya cs-137, yang biasa disebut sebagai produk fisi atau fission product,” ujar Abdul.

“Radionuklida cs-137 ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri dan medis, yang pada saatnya sudah tidak digunakan, harus dilimbahkan ke fasilitas pengolahan limbah di BRIN, atau direekspor ke pabrikan asal,” lanjutnya.

Tentang asalnya apakah dari dalam atau luar negeri, Abdul mengatakan keduanya punya kemungkinan sebab ada pihak yang membuang limbah sembarangan. Ia menyerahkan kepastiannya dari hasil penyelidikan aparat hukum.

“Dalam konteks pelimbahan ini, ada kemungkinan bahwa entah dari dalam negeri ataupun luar negeri, ada pemanfaat cs-137 yang nakal sehingga limbah tersebut dibuang sembarangan, atau tanpa sengaja sumber tersebut tercecer, karena berdasar laporan internasional, kejadian seperti ini, sumber tercecer ini beberapa kali terjadi,” ujar Abdul.

Baca Juga  Hari Kelima Kampanye Pilpres 2024, Anies Dan Prabowo Ke Banten, Ganjar Ke Kendari

“Dari dalam ataukah luar negeri? Untuk pertanyaan ini mohon maaf bukan kewenangan kami menjawab, dan hal ini sedang diselidiki pihak berwajib. Jadi bisa jadi sumber tersebut memang berasal dari negara lain, karena faktanya raw material tadi terkadang juga diimpor dari negara lain. Namun bisa juga berasal dari dalam negeri, artinya berasal dari para pengumpul logam yang banyak terdapat di negara kita,” imbuhnya.

Menteri LH Hanif Faisol sebelumnya mengatakan pencemaran radioaktif cesium-137 dari hasil reaktor nuklir dari negara lain.

Ada dugaan pencemaran radioaktif yang berasal dari  hasil reaktor nuklir itu tak dikontrol dengan serius.

“Pencemaran radioaktif dari cesium-137 ini berdasarkan penjelasan para ahli ini hanya diproduksi dari reaktor nuklir, jadi di tempat kita tidak ada reaktor nuklir sehingga dimungkinkan ini berasal dari negara lain yang kemudian masuk Indonesia lepas kontrol tidak dikontrol dengan serius,” ujar Hanif di Serang, Selasa (23/9).

Di kawasan industri modern Cikande Wilayah itu saat ini dalam penanganan Kementerian Lingkungan Hidup dan beberapa instansi berwenang. Hal ini dilakukan usai zat radioaktif ditemukan.

Ada 7 titik daerah yang tercemar zat radioaktif. Lokasi tersebut diberi tanda khusus supaya tidak ada aktivitas warga sekitar.

“Sudah dikasih tanda-tanda selama ini kan sudah dilokalisir nanti akan cek kesehatan semua, tapi nanti akan kita bicarakan semuanya,” ujarnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion