Connect with us

Info Regional

Siswa SMPN 2 Tapua Belajar Darurat Di Rumah Warga Dampak Jembatan Putus

Published

on

Ilustrasi siswa SMP di Polewali Mandar belajar darurat di rumah warga [kompas]

Polewali Mandar, Bindo.id – Jembatan penghubung antar desa di Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar hanyut akibat diterjang banjir bandang.

Dampak banjir bandang tersebut tak hanya melumpuhkan perekonomian warga, namun juga mengakibatkan gangguan serius pada kegiatan belajar-mengajar.

Puluhan siswa SMPN 2 Tapua tak bisa pergi ke sekolah sejak jembatan penghubung putus disebabkan banjir pada Kamis (22/5/2025).

Sehingga mereka terpaksa belajar secara darurat di rumah-rumah warga. maupun di kolong rumah panggung. Hal ini dilakukan supaya tak ketinggalan pelajaran.

Belajar Darurat di Kolong Rumah Warga

Para siswa yang terkena dampak sebagian besar asalnya dari Dusun Salulambu, Dusun Allamabu, serta Desa Ba’ba Tapua. Lokasi tersebut dengan lokasi sekolah dipisahkan sungai tanpa jembatan.

Siswa kelas 8 dan 9 melakukan proses belajar di tempat seadanya dan dibimbing oleh guru-guru mereka sejak 2 hari terakhir.

“Pihak sekolah terpaksa berinisiatif menggelar belajar mengajar di kolong atau di rumah warga agar para siswa yang terdampak bencana tetap belajar seperti biasanya, meski tempatnya darurat,” ujar Asad sebagai guru SMPN 2 Tapua, Jumat (23/5/2025).

Dia menyebutkan sistem ini akan dilakukan sampai jembatan penghubung dibangun lagi.

Proses belajar akan kembali dilaksanakan di sekolah secara normal apabila aksesnya sudah pulih.

Keluhan Siswa Tentang Kondisi Belajar

Marwa yang mrrupakan salah satu siswa mengaku kurang nyaman belajar di kolong rumah warga. Dirinya harus duduk bersila di lantai tanpa meja dan kursi, dengan posisi tubuh terus menunduk ketika menulis dan membaca.

“Belajarnya kurang nyaman, Pak, karena cepat lelah dan capek menunduk di lantai sambil menulis atau membaca. Mudahan jembatannya segera dibangun agar siswa bisa ke sekolah seperti semula,” tutur Marwa.

Baca Juga  Warga Bayar Mahal Saat Menyeberang Naik Rakit Imbas 2 Jembatan Di Halmahera Selatan Putus

Rasa nyeri di punggung dan leher juga dikeluhkannya sebab posisi duduk yang tilak ergonomis.

Dia dan teman-temannya memiliki harapan pemerintah segera melakukan perbaikan jembatan yang rusak supaya mereka dapat kembali ikut kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *