Info Regional
Indonesia Aero Summit 2025, INACA Ajak Stakeholder Ciptakan Era Keemasan Penerbangan

JAKARTA (Bindo.id) – Mengulangi keberhasilan acara di tahun lalu, Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional (INACA) bekerjasama dengan INNOWIN tahun ini kembali menggelar Indonesia Aero Summit (IAS) di Jakarta, Rabu dan Kamis 30-31 Juli 2025.
Acara berskala internasional tersebut mengangkat tema “Co-creating Indonesia’s Aviation Golden Era” atau Bersama-sama Menciptakan Era Keemasan Penerbangan Indonesia.
Konferensi dua hari tersebut menghadirkan 50 panelis serta dihadiri lebih dari 200 peserta dari stakeholder penerbangan dalam dan luar negeri.
Pada event kali ini akan dibahas beberapa sub tema di antaranya terkait dengan pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan artificial intelligent (AI), pengembangan Maintenance Repair and Overhaul (MRO), serta pengembangan penerbangan berkelanjutan (aviation sustainability).
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan, Indonesia Aero Summit 2025 diharapkan lebih dari sekadar konferensi, namun adalah platform untuk membentuk jaringan dan kolaborasi, forum untuk ide-ide terobosan, dan katalisator untuk perubahan.
Indonesia pada tahun 2024 mempunyai 101,8 juta penumpang domestik dan internasional serta menyumbang 30% dari total pangsa pasar penerbangan Asia Tenggara.
Data ini adalah pertanda bahwa Indonesia bukan hanya pasar yang patut diperhatikan, tetapi Indonesia adalah pasar yang harus memimpin dan dikembangkan.
“Saya percaya bahwa dengan bekerjasama, kita dapat membuka pertumbuhan yang sangat besar dan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan penerbangan regional dan global menuju Ekonomi Emas Indonesia 2045,” ujar Denon.
Indonesia, dengan sifat kepulauannya, sangat bergantung pada penerbangan sebagai penghubung vital, tidak hanya antar kota, tetapi juga antar manusia, budaya, dan peluang.
Di negara yang luas dan beragam seperti Indonesia, penerbangan bukanlah transportasi mewah—tetapi merupakan suatu kebutuhan.
Pengembangan sektor penerbangan yang strategis harus meningkatkan aksesibilitas domestik, regional, dan internasional, mendorong mobilitas ekonomi nasional, dan memberikan nilai tambah bagi negara,” ungkapnya.
Penerbangan adalah salah satu instrumen paling efisien untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan membawa layanan penting, peluang, serta berkontribusi pada pertumbuhan di daerah terpencil yang seharusnya mendapatkan kemudahan akses.
Dengan meningkatkan konektivitas, penerbangan dapat menjembatani kesenjangan pembangunan, mendukung desentralisasi, dan memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal.
Selain itu penerbangan juga dapat memainkan peran strategis dalam meningkatkan daya saing komoditas lokal, dan berfungsi sebagai katalisator bagi pembangunan ekonomi lokal.
“Dengan konektivitas komprehensif hub dan spoke yang akan mendukung logistik dan rantai pasokan terintegrasi, sektor penerbangan dapat menghubungkan produsen lokal di Indonesia ke pasar internasional,” kata dia.
Peluang yang belum tereksplorasi seperti misalnya perikanan di Kalimantan Utara hingga petani kopi di Toraja, dengan visi ini akan memungkinkan mereka untuk memasuki pasar yang lebih luas, memungkinkan penciptaan nilai, pertumbuhan ekspor, dan mengembangkan pembangunan ekonomi pedesaan.
Pada kesempatan ini, Denon Prawiraatmadja juga menyatakan bahwa INACA telah menginisiasi Kolaborasi Pentahelix, yaitu eksplorasi kerja sama pemerintah, kalangan bisnis, akademisi, media, dan masyarakat untuk mendorong industri penerbangan nasional yang lebih efisien dan produktif.
Pendekatan kolaboratif tersebut adalah kunci untuk memanfaatkan beragam keahlian dan sumber daya demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dengan memperkuat hubungan antar stakeholder ini akan memastikan bahwa ekosistem penerbangan menjadi sarana untuk memajukan industri-industri lokal Indonesia dan memberdayakan ekonomi regional. (bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion