Connect with us

Info Nasional

Talenta Mapping Berbasis AI Akan Digunakan Di Sekolah Rakyat

Published

on

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Muhammad Nuh [jawapos]

Jakarta, Bindo.id – Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Muhammad Nuh menyebutkan Sekolah Rakyat akan melakukan integrasi teknologi talenta mapping berbasis artificial intelligence (AI), untuk memetakan potensi maupun keunggulan unik siswa.

Penggunaan teknologi ini dianggap bisa membantu percepatan transformasi anak-anak dari kelompok rentan supaya dapat berkembang secara maksimal sesuai bakatnya masing-masing.

“Alhamdulillah progres persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat terus berjalan dengan baik. Kita ingin resources yang dimiliki bisa berdampak semaksimal mungkin dalam waktu yang singkat,” kata Nuh di Kemensos, Selasa (1/7/2025).

Kata Nuh, tantangan utama dunia pendidikan salah satunya yakni keseragaman pendekatan, padahal setiap anak punya karakteristik serta kecerdasan yang berbeda-beda.

“Selama ini, 30 anak dalam satu kelas diajari hal yang sama, dengan metode yang sama. Padahal potensi mereka berbeda-beda,” katanya.

“Dengan talenta mapping berbasis AI, kita bisa mengetahui keunggulan spesifik setiap anak, sehingga pembinaan bisa diarahkan secara lebih tepat,” lanjutnya.

Pengembangan teknologi ini dilakukan bersama tokoh pendidikan Ary Ginanjar serta sudah diuji coba dalam kolaborasi bersama Kementerian Sosial.

Ary Ginanjar Agustian sebagai motivator serta pelopor konsep ESQ (Emotional Spiritual Quotient).

Sistem ini dianggap efisien dari sisi biaya, waktu, maupun energi. Selain itu juga memberi hasil pemetaan yang mendalam sampai ke level sub-keahlian di tiap kategori talenta.

“Pak Ary sudah menyiapkan ingin bermitra dengan Kemensos untuk menyiapkan anak-anak sekolah rakyat yang merupakan kaum duafa ini dengan cost efisien yang bagus, dengan dampaknya luar biasa, yaitu setiap anak sekolah rakyat dipetakkan potensi talentanya ada di mana,” ujarnya.

Saat ini pemetaan potensi sering kali terbatas di 4 kuadran umum.

Sistem AI ini kemungkinan bisa memetakan dengan lebih perinci dan personal.

“Dari empat kuadran besar, bisa diturunkan lagi secara spesifik, lebih tajam. Kita bisa tahu potensi kepemimpinan, kreatif, teknikal, atau sosialnya secara terperinci. Ini penting untuk percepatan transformasi anak-anak Sekolah Rakyat,” kata Nuh.

Baca Juga  Menkominfo Ungkap Potensi AI Untuk Ekonomi

Nuh menyebutkan anak-anak Sekolah Rakyat memiliki latar belakang sosial yang berat, sehingga perlu pendekatan inovatif dan terukur supaya mereka dapat “melompat” keluar dari keterbatasan.

Di kesempatan yang sama, Ary menyebutkan metode itu bisa menemukan bibit-bibit jenius di jiwa anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat.

“Dengan cara seperti ini, kita bisa menemukan siapa saja jenius di bidang apa. Sehingga nanti anak-anak dari sekolah ini, mereka akan teridentifikasi dari awal,” ujarnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion